Anda Kreatif dan Inovatif? Mungkin Anda yang Dicari

- 20 Januari 2021, 10:27 WIB
Aksi Muda untuk Perubahan
Aksi Muda untuk Perubahan /

ARAHKATA - Pemikirian kreatif dan inovatif tentu sangat dibutuhkan di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang terus menghimpit. Kondisi yang dinilai sebagai kondisi tidak menguntungkan bagi sebagian orang, tidak serta merta membuat setiap individu bermalas dan berpangku tangan. Dorongan untuk melakukan langkah kreatif dan inovatif perlu dilakukan, khususnya bagi generasi muda sebagai generasi penerus.

Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, bekerja sama dengan Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), meluncurkan kompetisi EU Social DigiThon bertema “Aksi Muda untuk Perubahan”. Kompetisi ini bertujuan untuk menghadirkan pemikiran kreatif dan inovatif dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan ide solusi berbasis digital guna menjawab tantangan terkait COVID-19.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menyatakan, pandemi telah mengubah kehidupan orang-orang di seluruh dunia dan menimbulkan tekanan dalam banyak hal.

"Para manula, perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya di tengah masyarakat adalah yang paling terdampak Covid-19. EU Social DigiThon adalah upaya untuk membantu menemukan solusi inovatif untuk tantangan sosial-ekonomi di Indonesia yang telah diperburuk oleh krisis COVID-19,” ujarnya dalam keterangannya saat peluncuran Kompetisi EU Social DigiThon, Selasa 19 Januari 2021.

Baca Juga: Prioritaskan Vaksin Bagi Jurnalis

Kompetisi EU Social DigiThon mencari ide-ide proyek untuk menangani salah satu dari tiga bidang berikut: tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja; tantangan yang dihadapi perempuan dan anak perempuan; atau tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas. Peserta harus mengirimkan ide mereka dalam bentuk catatan konsep.

Sepuluh finalis akan dipilih untuk memaparkan solusi mereka kepada panel juri yang terdiri dari perwakilan dari Delegasi Uni Eropa, ASIOTI dan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Tiga pemenang akan mendapatkan bimbingan dan dukungan untuk melaksanakan proyek mereka dan mewujudkan gagasan mereka.

Andy Yentriani, Komisioner Komnas Perempuan, mengatakan, Pandemi COVID-19 memicu peningkatan kekerasan berbasis gender, secara seksual, psikis dan fisik, terhadap perempuan dewasa dan anak di Indonesia.

Baca Juga: Kemendikbud Diminta Temukan Format Terbaik Pendidikan di Masa Pandemi

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x