Menurut Safaruddin jika Pemerintah Aceh serius mengelola dan memberikan lapangan kerja untuk siswa-siswi SMK tersebut disamping dapat mengurangi pengangguran. Roda perekonomian Aceh pun juga akan meningkat.
"Sekarang bagaimana ekonomi kita meningkat. Bayangkan Rp1 triliun lebih sumber APBA dibelanjakan produk E-katalog, tentu uangnya beredar di Medan dan Jakarta karena kita selalu beli produk orang," urai Safaruddin.
Baca Juga: 4.672 Pelajar di Aceh Utara Diliburkan Akibat Banjir
Ia menegaskan, persoalan E-katalog itu hal yang lumrah dan diperbolehkan. Namun akan lebih efektif jika semua barang tersebut adalah produk dalam Aceh, sehingga outputnya bisa mengungkit perekonomian Aceh.
Atas dasar itu, tegas Safaruddin, YARA bekerjasana dengan Dinas Pendidikan Aceh akan terus berupaya menciptakan lapangan kerja bagi lulusan SMK termasuk memberikan pelatihan dan keterampilan kepada warga binaan di Lapas sebagai upaya entaskan kemiskinan di Propinsi Aceh ini.
"Kemiskinan ini terjadi akibat terbatasnya akses pendidikan, jadi YARA akan membuka akses pendidikan ini. Bukan untuk anak muda saja, tapi juga kepada warga-warga binaan di Lapas," katanya.***