ARAHKATA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan Indonesia mempunyai peluang yang besar dalam membentuk tenaga ahli di bidang kelistrikan, otomasi industri serta energi terbarukan melalui pendidikan vokasi.
“Revolusi 4.0 dalam industri global akan menciptakan permintaan yang tinggi terhadap tenaga ahli kelistrikan, otomasi industri dan energi terbarukan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Saryadi dalam keterangan di Jakarta, dikutip ArahKata.com pada Minggu, 26 Maret 2023.
Saryadi menuturkan untuk memenuhi kebutuhan terkait tenaga ahli itu, pemerintah gencar melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang salah satunya bersama Kedutaan Prancis, yakni Schneider Electric Global melalui program Centre of Excellence (CoE).
Baca Juga: Simak Tiga Tips Buat Mudik Tahun Ini Jadi Lebih Nyaman
CoE sendiri merupakan program bantuan dari industri untuk peningkatan mutu serta upskilling siswa dan guru dengan pembangunannya dilakukan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) sejak 2017.
“BBPPMPV BMTI di Cimahi ini merupakan tempat fasilitas CoE,“ ujarnya.
Kini pembangunan CoE di BBPPMPV BMTI menjadi investasi terbesar yang diberikan oleh Schneider Electric Global dalam peningkatan pendidikan vokasi di Indonesia untuk kelistrikan, otomasi industri dan energi terbarukan.
Baca Juga: Presiden Erdogan: Turki Serukan Penghentian Segera Perang di Ukraina
Pengembangan profesional dalam penerapan program CoE dipimpin oleh seorang ahli Prancis, sedangkan untuk kurikulum diselaraskan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).