UKT Mahal, Kampus Muhammadiyah di Flores Bolehkan Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pisang

Tayang: 25 Mei 2024, 15:50 WIB
Penulis: Wijaya Kusnaryanto
Editor: Tim Arah Kata
Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere yang kini telah berubah status menjadi Universtas Muhammadyah Maumere di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.    Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Kabar Gembira, Universitas Muhammadiyah Telah Hadir
Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere yang kini telah berubah status menjadi Universtas Muhammadyah Maumere di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Kabar Gembira, Universitas Muhammadiyah Telah Hadir /Dok Muhammadiyah/ARAHKATA

ARAHKATA - Saat itu kisruh kenaikan UKT (uang kuliah tunggal) di sejumlah kampus Indonesia mendapat beragam respon dari masyarakat.

Ada yang setuju, tapi lebih banyak yang tidak setuju karena dianggap memberatkan.

Di tengah gonjang-ganjing kenaikan UKT ini, Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, Pulau Flores justru meringankan beban orang tua dan mahasiswa.

Baca Juga: Megawati Sindir Utang Pemerintah Menumpuk: Bagaimana Cara Bayarnya?  

Sebab, Universitas Muhammadiyah Maumere membolehkan mahasiswa membayar uang kuliah dengan hasil pertanian dan hasil laut.

Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo mengatakan, kebijakan membayar sumbangan biaya pendidikan (SBP) menggunakan hasil bumi sudah dilakukan sejak tahun 2018.

"Registrasi membayar sumbangan biaya pendidikan menggunakan hasil bumi itu sejak sebelum Covid-19," ungkap Erwin, Sabtu, 25 Mei 2024. 

Baca Juga: Ngeri! Jampidsus Kejagung Diduga Dibuntuti Densus 88, Saat Tangani Kasus Besar  

Erwin Prasetyo menuturkan, tercetusnya pembayaran biaya kuliah menggunakan hasil bumi ini berawal pada tahun 2018, ada seorang mahasiswi yang mengeluh tak mampu membayar biaya semesteran.

Mahasiswi itu mendatanginya dan mengungkapkan bahwa keluarganya sedang mengalami keterbatasan uang tunai.

"Waktu itu pas mau UTS. Mahasiswa itu mengeluh tidak bisa membayar karena tunggakan waktu itu sekitar 1 Juta lebih,"ujarnya 

Baca Juga: Terungkap Gegara Asmara Tak Terbalas, Galang Nekat Habisi Nyawa Ustaz Saidi 

Datang dari keluarga petani, mahasiswi itu kemudian berdiskusi dengan Rekor Universitas Muhammadiyah, dan mahasiswi itu mengaku banyak hasil panen kebun yang sedang sulit terjual. 

"Dari diskusi itu, mahasiswi itu menawarkan bahwa di kampung ada pisang, kelapa tapi mau dibawa ke kota untuk dipasarkan ia bingung takutnya tidak laku karena tidak terbiasa berdagang di pasar,"jelasnya

Dikatakan Erwin, biasanya pembeli dari kota langsung ke kampung untuk membeli hasil bumi ke kampung namun saat menjelang ujian akhir sekolah itu tidak ada pembeli dari kota yang membeli hasil bumi ke kampung.

Baca Juga: KPAI Dorong Pemerintah Segera Sahkan RPP Kesehatan untuk Penuhi Hak Kesehatan Anak

Ia pun diskusi bersama beberapa pengambil kebijakan di kampus Universitas Muhammadiyah ini tentang mekanisme pembayaran kuliah dengan hasil bumi. Akhirnya, keputusan diambil dan Erwin mengarahkan mahasiswi itu untuk membawa hasil kebun itu ke kampus.

Erwin menyebutkan, hasil bumi yang dibawa mahasiswa ke ke kampus antara lain, Kemiri, Kakao, Kelapa, Cengkeh, Vanili, Pisang, Alpukat, Mente, hasil tenunan dan bahkan hasil laut. 

Mereka membantu menjualkan hasil bumi itu ke Pulau Jawa dan Makassar.

Baca Juga: Rakernas PDIP Digelar Hari Ini, Terungkap Jokowi Ternyata Malah Ada Agenda Lain  

Selain itu dijual kepada sivitas akademika di Universitas Muhammadiyah Maumere.

Di luar dugaan, ternyata kampus justru bisa membantu memasarkan barang dengan harga yang layak itu sehingga hasilnya bisa untuk membayar kuliah.

Pada tahun 2023 lalu, pihak kampus menerima hasil bumi berupa kemiri kemudiaan menyewa gudang untuk penyimpanan hasil bumi dan menyiapkan satu unit mesin pemecah kemiri dan mesin Freezer atau mesin pembeku kemudian dikirim ke Jawa dan Makasar.

Baca Juga: Vendor Ungkap Kementan Berutang Rp1,6 Miliar Usai Penuhi Permintaan SYL

"Banyak yang menyetor kemiri waktu itu, prospeknya bagus," ujarnya.

Rencananya, Universitas Muhammadiyah Maumere akan menggandeng UMKM untuk memproduksi minyak kemiri dan melatih mahasiswa untuk berwirausaha.

"Kedepannya kita rencana menggandeng UMKM untuk memproduksi minyak kemiri dan melatih mahasiswa untuk berwirausaha,"jelasnya

Baca Juga: Mahfud MD Ingatkan Janji Prabowo Penegakan Hukum: Belum Ada Indikasi Berantas Korupsi  

Sistem itu akhirnya diterapkan hingga saat ini. Hampir setiap tahun, selalu ada mahasiswa yang membayar kuliah dengan membawa hasil bumi ke kampus. 

Selain panenan dari kebun, ada pula yang membawa hasil tangkapan laut.

Sejak berdiri pada tahun 2013 silam, perguruan tinggi Muhammadiyah ini menerapkan kebijakan biaya angsuran kuliah tiga kali dalam satu semester.

Sebelum mulai kuliah, saat UTS, dan pada saat UAS.

Baca Juga: Menteri Nadiem Rencanakan Student Loan untuk Atasi UKT Mahal Makin Runyam 

Kebijakan alternatif membayar biaya kuliah menggunakan uang cash dan hasil bumi ini merupakan kebijakan kampus untuk menjembatani untuk memudahkan masyarakat di Kabupaten Sikka untuk menikmati atau merasakan perguruan tinggi dan bisa mendapatkan gelar sarjana.

Universitas Muhammadiyah Maumere juga biasa menerima beasiswa KIP (kartu Indonesia Pintar) kuliah yang reguler dan aspirasi wakil rakyat.

Ada beasiswa LazisMu yang berasal dari Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah. Saat ini, Jumlah mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Maumere mencapai 600 lebih mahasiswa.

Baca Juga: DPR: Fakta 10 Juta Gen Z Menganggur, Jadi Ancaman Serius Bonus Demografi

Universitas Muhammadiyah Maumere memiliki dua fakultas. Pertama, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan 8 program studi (pendidikan Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Kewarganegaraan, Ekonomi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan kedua, Fakultas Sains dan Bisnis dengan 3 program studi (informatika, bisnis digital dan administrasi kesehatan).

Semua program studi ini sudah terakreditasi B.***

 

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub