Jalur Selatan Cianjur-Bandung Putus Akibat Longsor

- 28 November 2020, 17:13 WIB
Sejumlah warga dan petugas kepolisian tengah melakukan pembersihan material longsor
Sejumlah warga dan petugas kepolisian tengah melakukan pembersihan material longsor /Cianjurpedia / Wawan S/


ARAHKATA - Jalan utama Bandung-Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Tanjakan Hantap, Kampung Citengkor, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, kembali tertutup longsor susulan sepanjang tujuh meter.

Akibatnya arus kendaraan tertutup dari kedua arah karena material longsor berupa batu besar bercampur lumpur serta pohon berbagai ukuran.

Baca Juga: Longsor Tambang Emas di Kalteng, 3 Penambang Tewas

Kepala Pengawas Lapangan PPK Jabar Kementerian PUPR, Heri S, mengatakan jalur utama antarkabupaten di wilayah selatan Cianjur, kembali tertutup untuk kelima kalinya dan longsor kedua kalinya yang lokasi yang sama, sehingga petugas berupaya melakukan evakuasi dengan alat seadanya sambil menunggu alat berat datang.

"Longsor susulan terjadi tiba-tiba, tidak ada hujan turun hari ini. Namun tebing yang sedang dalam penanganan, kembali ambruk dengan material batu, lumpur dan pepohonan. Tidak ada korban jiwa atau materi dalam longsor yang menutup landasan jalan sepanjang 7 meter dengan ketinggian beragam mulai dari 1,5 meter," katanya.

Baca Juga: Banjir di Akses Jalan Surut, Pengungsi Gentasari Bertahan di Pos Pengungsian

Pihaknya dibantu TNI/Polri, relawan dan warga sekitar, dengan alat manual, berupaya menyingkirkan material longsor, agar jalur dapat dilalui minimal kendaran roda dua, sambil menunggu alat berat yang sudah meluncur ke lokasi dari titik longsor di Kecamatan Sukanagara, dibantu alat berat dari PUPR Cianjur dan Provinsi Jabar.

Pihaknya menargetkan jalan utama Cianjur-Bandung itu dapat dilalui menjelang dini hari, setelah alat berat dan dump truk milik dinas terkait sampai ke lokasi.

Baca Juga: Gempa Guncang Gunung Kidul dan Jembrana Bali

"Kita targetkan menjelang dini hari jalan nasional penghubung antar kabupaten ini, sudah dapat dilalui minimal satu arah bergantian karena menjelang malam arus kendaraan dari kedua arah biasanya cukup tinggi," katanya.

Sementara Kepala Desa Sukabakti, Tatang, mengatakan longsor untuk kedua kalinya selama satu pekan terakhir, terjadi secara tiba-tiba diduga akibat masih labilnya tebing setinggi 35 meter yang belum tuntas di tangani dinas terkait. Saat longsor terjadi, arus kendaraan yang melintas lengang, sehingga tidak ada korban jiwa atau kedaraan yang tertimpa material longsor.

Baca Juga: Banjir Cilacap Kerugian Gentasari Mencapai Rp2,5 Milyar

"Harapan kami alat berat segera datang, agar proses menyingkirkan material longsor dapat dengan cepat dilakukan karena saat ini pembersihan dilakukan petugas gabungan dan relawan dengan alat manual. Ini merupakan longsor kedua kalinya selama satu pekan terakhir. Kami juga berharap penanganan tuntas dilakukan," katanya.***

Editor: Alamsyah

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x