Network
ARAHKATA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika akhirnya angkat suara terkait fenomena suara dentuman misterius yang terjadi di Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Tangsel.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Urip Setiyono, S.Si, M.DM, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, suara dentuman dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain, asteorid yang memicu gelombang kecut ketika jatuh dengan kecepatan supersonic, gelombang kejut yang kuat selama erupsi gunung api, adanya pesawat melintas dengan kecepatan super sonic, gempa yang sangat dangkal, ledakan dari bahan peledak, dan petir.
Berdasarkan aktivitas kegempaan, sambung Urip, termonitor tidak ada aktivitas gempa pada pukul 10.15 wib - 10.45 wib. Selain itu, pada pukul 10.30 juga tidak tercatat ada aktivitaa petir.
"Berdasarkan hasil analisa dari rekaman alat monitoring aktivitas kegempaan terdekat dengan lokasi yaitu seismograph di Pondok Aren (PTJI) dan rekaman alat monitoring aktivitas petir di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, bahwa suara dentuman yang terdengar oleh masyarakat Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan bukan berasal dari aktivitas kegempaan maupun petir," pungkasnya.
