Menag Bacakan Puisi Gus Mus di Forum Antaragama G20

- 16 September 2021, 18:51 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas  membacakan puisi karya KH Mustofa Bisri atau Gus Mus Forum Antaragama G20 di Bologna, Italia, Selasa (14/9) malam waktu setempat.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas membacakan puisi karya KH Mustofa Bisri atau Gus Mus Forum Antaragama G20 di Bologna, Italia, Selasa (14/9) malam waktu setempat. /Dok Kemenag RI

ARAHKATA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bacakan puisi Gus Mus pada acara penutupan Forum Antaragama G20 yang dilaksanakan di Bologna, Italia.

Acara tersebut digelar secara virtual, dan dihadiri oleh Presiden dan Perdana Menteri Italia, sejumlah menteri, pemimpin agama, serta tokoh penting dari berbagai negara.

Pada kesempatan yang sama, Menag mendorong para tokoh yang ada untuk mengaku sejarah yang di penuhi oleh konflik, baik itu antarkelompok, agama ataupun antarbangsa selama berabad-abad.

Baca Juga: Perpres Nomor 82 Terbit, Ini Pesan Menag untuk Pemda

"Baru sesudah Perang Dunia II masyarakat internasional membangun konsensus untuk mewujudkan tata dunia yang lebih aman, dan stabil. Dengan lahirnya Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa dan dibentuknya Perserikatan Bangsa Bangsa," kata Yaqut, pada Rabu 15 September 2021.

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan tata dunia baru itu hingga saat ini masih rapuh. Sementara itu, masih banyak yang memiliki pola pikir yang dipenuhi dengan permusuhan dan konflik hingga saat ini.

Oleh karena itu, Yaqut mengajak kepada para pemimpin dunia baik dari politik, agama ataupun intelektual untuk bersatu dalam membangun kesepakatan perdamaian dunia yang berdasarkan pada asas dan nilai peradaban yang dimiliki.

Baca Juga: Menag Kecam Penyerangan Rumah Ibadah di Sintang

Dalam akhir pidatonya, dengan menyentuh hati. Menteri Agama membacakan puisi dari Gus Mus (KH Mustofa Bisri) yang berbunyi.

"Agama, adalah kereta kencana yang disediakan Tuhan untuk kendaraan kalian, berangkat menuju khadirat-Nya. Jangan terpukau keindahaannya saja, apalagi sampai dengan saudara-saudara sendiri bertikai, berebut tempat paling depan, kereta kencana cukup luas untuk semua hamba yang rindu Tuhan," ujarnya.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x