Banyak Negara Lain yang Ingin Replikasi Kartu Prakerja Kata Menko Perekonomian

- 18 Juni 2022, 14:50 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. /dok. Ekon.go.id/

ARAHKATA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan program Kartu Prakerja adalah program pemerintah paling masif yang ada dibandingkan dengan negara lain.

Sehingga banyak negara berkembang ingin mereplikasi Program Kartu Prakerja Indonesia.

"Kemarin dalam pertemuan di Davos Menteri Labour dari Belanda dengan Perdana menterinya juga mengatakan bahwa mereka ingin melihat Kartu Prakerja dan itu bisa direplikasi di negara-negara berkembang lain," kata Airlangga Jumat, 17 Juni 2022.

Baca Juga: Buruan Daftar! Kartu Prakerja Gelombang 33 Sudah Dibuka, Simak Caranya

Airangga menuturkan, per Jumat, 17 Juni 2022 tercatat sudah 12,8 juta perserta Kartu Prakerja dengan 95 persen telah menerima insentif.

Program Kartu Prakerja juga menjadi bagian dari sustainable development goals (SDG's) karena program itu dinikmati di 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

Dari data yang masuk, 56 persen peserta Kartu prakerja tinggal di desa, 49 persen di antaranya adalah perempuan dan sekitar 3 persen adalah penyandang disabilitas.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 31 Dibuka, Berikut Cara Daftarnya!

Menurutnya, keberhasilan program Kartu Prakerja itu adalah menggabungkan supply juga demand dan seluruhnya dibentuk dalam ekosistem yang terus bergerak secara dinamis menggunakan database dan Artificial Intelligence (AI).

Kartu Prakerja itu didukung oleh 171 lembaga pelatihan, 6 platform digital, 6 mitra pembayaran, 3 portal kerja, dan 8 perguruan tinggi sebagai penilai dan pemantau.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x