Media Asing Soroti Tragedi Kanjuruhan, Sebut Aturan FIFA tentang Senjata Api dan Gas Air Mata

- 2 Oktober 2022, 16:53 WIB
Polisi Bubarkan Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Menggunakan Gas Air Mata, Padahal Dilarang!
Polisi Bubarkan Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Menggunakan Gas Air Mata, Padahal Dilarang! /@antarafoto

ARAHKATA - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Liga 1 BRI, Arema FC vs Persebaya Syrabaya menjadi sorotan internasional.

Tragedi disebut sebagai salah satu yang terburuk di dunia sepak bola.

Media asing pun mengumumkan, sampai saat berita ini diturunkan 129 orang diketahui sudah tewas. Satu orang di antaranya adalah anak berusia lima tahun.

Sementara tu 180 orang lainnya mengalami cedera dan masih dalam perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang: Negara Harus Bertanggung Jawab Atas Jatuhnya Korban Jiwa

Dalam kronologi peristiwa yang dilansir ArahKata.com dari Reuters, Minggu 2 Oktober 2022, korban meninggal dalam sebuah pertandingan sepak bola di Indonesia, setelah para suporter panik dan terinjak-injak. Mereka berusaha melarikan diri dari kerusuhan.

Suporter menyerbu Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur, pada Sabtu malam 1 Oktober 2022 usai pertandingan, karena tim kalah.

Petugas pun menembakkan gas air mata dalam upaya mengendalikan situasi. Hal itu kemudian memicu kasus mati lemas.

Baca Juga: Penonton Rusuh, 127 Orang Meninggal di Stadion Kepanjen FIFA Melarang Gas Air Mata

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x