ARAHKATA - Insiden yang menewaskan ratusan orang di Stadion, Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur turut disoroti media Amerika Serikat (AS) Washington Post.
Banyak hal yang diliput terkait tragedi di Kanjuruhan, salah satunya tempangkan gas air mata oleh pihak keamanan saat itu.
Menurut tim lapangan Washington Post, sedikitnya terjadi 40 tembakan amunisi ke arah kerumunan dalam rentang waktu 10 menit, termasuk gas air mata, flash bang dan flare.
Baca Juga: Ketua Panpel Arema FC Pasrah Jadi Tersangka, Menyesal Tak Bisa Selamatkan Suporter
Hal ini melanggar protokol nasional dan pedoman keamanan internasional untuk pertandingan sepak bola.
Banyak penggemar terinjak-injak sampai mati atau tertimpa tembok dan gerbang logam karena beberapa pintu keluar ditutup, menurut penyelidikan.
Media ini mengklaim bahwa Polisi Nasional Indonesia tidak menanggapi permintaan komentar berulang kali setelah pihaknya meninjau lebih dari 100 video dan foto, wawancara dengan 11 saksi dan analisis oleh pakar pengendalian massa dan pembela hak-hak sipil.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Tidak Kena Sanksi FIFA
Menurut data terbaru, tercatat 131 orang telah meninggal, termasuk 40 anak-anak.