Jokowi Minta Polri Kerja Keras Kembalikan Kepercayaan Masyarakat

- 15 Oktober 2022, 16:45 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Tangkap layar YouTube.com/Sekretariat Presiden.

ARAHKATA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam arahannya kepada jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.

Meminta seluruh jajaran Polri bekerja keras mengembalikan kepercayaan masyarakat yang telah turun drastis.

"Di November itu (kepercayaan publik terhadap Polri) masih 80,2 (persen), sangat tinggi, bukan tinggi, sangat tinggi sekali. Sekarang, kemarin Agustus, berada di 54 (persen), jatuh, telentang, rendah sekali. Itulah pekerjaan berat yang Saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini," ujar Presiden Jokowi sebagaimana disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden yang disaksikan, di Jakarta, dikutip ArahKata.com Sabtu, 15 Oktober 2022.

Baca Juga: Pimpinan MPR Apresiasi Konsistensi Jenderal Dudung Jalankan Tugas dan Miliki Kedekatan dengan Ulama

Menurut Jokowi, sebelum ada peristiwa penembakan di Duren Tiga yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Indeks Kepercayaan Masyarakat menempatkan Polri di puncak teratas saat itu.

Hal tersebut didorong oleh kerja keras jajaran Polri dalam penanganan COVID-19 dengan mendukung penyuntikan 440 juta dosis vaksin kepada masyarakat, sehingga pandemi mereda dan ekonomi bisa tumbuh 5,44 persen.

"Tetapi begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya, dan jatuh ke angka yang paling rendah. Dulu, dibandingkan institusi-institusi penegak hukum yang lain, tertinggi. Sekarang, Saudara-saudara harus tahu, menjadi terendah. Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras saudara-saudara sekalian," kata Jokowi pula.

Baca Juga: Sampaikan Laporan ke Presiden, TGIPF Sebut Banyak Temuan Indikasi

Kepala Pemerintahan RI itu mengingatkan, saat ini situasi di semua negara sedang sulit, karena menghadapi gelombang dan badai ekonomi global. Bahkan, saat ini 66 negara telah berada pada posisi rentan, dan 345 juta orang di 82 negara sudah menderita kekurangan pangan akut.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x