ARAHKATA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito atau Penny Lukito menanggapi santai desakan mundur dari berbagai elemen termasuk beberapa anggota DPR.
Desakan Penny Lukito agar mundur dari BPOM itu mencuat menyusul kasus gangguan ginjal akut yang dialami anak-anak di Indonesia.
"Saya tidak mau jawab hal itu. Silakan saja mereka bicara," kata Penny singkat usai konferensi pers di Gedung BPOM Jakarta Pusat, dikutip Arahkata.com pada Kamis, 17 November 2022.
Baca Juga: SMRC: Jika Calonkan Ganjar Jadi Presiden 2024, Suara Golkar Bakal Melonjak
Penny juga buka suara terkait gugatan yang dilayangkan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan tersebut tentang pengawasan BPOM terhadap obat sirop yang mengandung cemaran maupun zat murni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak.
"Tidak apa-apa. Silakan saja (ajukan) gugatan itu, tetapi kami belum mendengar," jawabnya.
Ia menyatakan, lembaga yang dipimpinnya akan mendapat pendampingan dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Sebelumnya, Penny diketahui melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di Gedung Kejagung, Jakarta pada Rabu, 16 November 2022 kemarin.
Baca Juga: Penguatan Literasi Tingkatkan Digital Media Management
BPOM akan didampingi Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejagung saat menghadapi gugatan terkait kasus gangguan ginjal akut di PTUN.