Menkes Budi Ingatkan Pengusaha Pentingnya Bisnis Kesehatan Preventif dan Promotif

- 26 November 2022, 12:38 WIB
Menkes Budi ingkatkan pentingnya bisnis kesehatan preventif
Menkes Budi ingkatkan pentingnya bisnis kesehatan preventif /Agnes Aflianto/ARAHKATA

ARAHKATA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa saat ini spending kesehatan akan bertambah seiring dengan menuanya populasi masyarakat di Indonesia.

Menurutnya, jika populationnya aging pasti health spendingnya akan lebih besar. Saat ini penting bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis kesehatan yang bersifat preventif dan promotif.

"Asumsinya jika Indonesian population aging naik dari 72 ke 76 tahun dimana masyarakat menerapkan gaya hidup sehat seperti dengan berolahraga, mudah-mudahan average life kita juga akan naik," ungkap Menkes Budi di Jakarta, Jumat 25 November 2022.

Baca Juga: Raja Charles III Sampaikan Belasungkawa Bagi Korban Gempa Cianjur

Sementara itu Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia menjelaskan, dalam menanggapi permasalahan kesehatan saat ini dan ke depan pihaknya percaya pemenuhan nutrisi harus dipenuhi sejak 1000 hari pertama kehidupan.

"Sehingga kami memastikan aksesibilitas produk nutrisi dan hidrasi kami serta inovasi produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Kami juga senantiasa memberikan layanan terbaik dalam mendukung perjalanan ayah dan ibu sebagai orang tua melalui layanan careline multichannel selama 24 jam dalam tujuh hari," ujarnya.

Selain itu, Vera melanjutkan, kami meyakini bahwa kesehatan dan lingkungan saling berhubungan, sehingga kami selalu menjaga keberlangsungan lingkungan melalui operasional bisnis yang bertanggung jawab melalui tiga aspek sirkularitas seperti sirkularitas karbon, sirkularitas kemasan dan sirkularitas air.

Baca Juga: Tips Bersihkan Sepatu Converse Biar Awet, 6 Cara Berikut Dijamin Ampuh!
 
Dia menambahkan, pihaknya juga melihat bahwa stunting masih menjadi masalah di Indonesia dan akan menjadi beban bangsa kedepannya apabila tidak ditanggulangi secepatnya. Sehingga penting untuk membuat penguatan sistem rujukan di poros Posyandu, Puskesmas dan RSUD untuk deteksi dan tatalaksana anak dengan faltering growth, gizi kurang dan gizi buruk.

"Sehingga kami di Danone Indonesia bekerja sama dengan mitra melakukan program Aksi Cegah Stunting di Pandeglang dan berhasil menurunkan stunting pada balita hingga 8,4 persen dalam 6 bulan pengamatan rutin. Capaian tersebut bisa terwujud akibat penerapan pemantauan status gizi yang benar, tata laksana yang baik dan intervensi gizi," kata Vera.

Baca Juga: Kenali Berbagai Gejala Gagal Ginjal yang Terjadi pada Anak  

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x