Selanjutnya di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan dan Tebet.
Baca Juga: PPKM Dicabut Bawa Angin Segar Bagi Bisnis Pertunjukan Indonesia
Sedangkan di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.
Adapun tambahan potensi rawan longsor jika dibandingkan bulan lalu yang mencapai 15 lokasi itu, yakni Kembangan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur di Ciracas, Makasar, Duren Sawit, Jatinegara dan Cipayung.
Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tegaskan Tak Berambisi Jadi Capres Maupun Cawapres
Sementara itu, zona tinggi untuk gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
"Kepada lurah, camat dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," kata Isnawa Adji, dikutip ArahKata.com pada Jumat, 3 Februari 2023.
Sebelumnya, BMKG memperkirakan puncak musim hujan di DKI Jakarta pada Januari-Februari 2023.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tegaskan Tak Berambisi Jadi Capres Maupun Cawapres