DPRD NTT Kecewa dan Tolak Keras Siswa SMA Dipaksa Masuk Pukul 5.30 Pagi

- 2 Maret 2023, 20:14 WIB
Seorang bapak mengantar anaknya ke sekolah saat sudah mulai diberlakukannya kebijakan sekolah jam 5 pagi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu 1 Maret 2023. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Seorang bapak mengantar anaknya ke sekolah saat sudah mulai diberlakukannya kebijakan sekolah jam 5 pagi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu 1 Maret 2023. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha /

Baca Juga: Buntut Pilot Susi Air Disandera, Banyak Penerbangan Penting di Papua Dibatalkan

Bahkan, menurutnya, kebijakan ini juga tidak berkorelasi dengan capaian kualitas pendidikan di NTT  karena hingga saat ini masih terdapat banyak masalah.

Beberapa masalah di antaranya NTT menjadi provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi sebesar 37,8 persen berdasarkan data Kemenkes pada 2021 serta IPM NTT 65,28 yang peringkat ke-32 dari 34 provinsi berdasarkan data BPS pada 2021.

Selain itu, masih banyak ruang kelas di sekolah dalam kondisi rusak yakni 47.832 kelas berdasarkan data NPD Kemdikbudristek pada 2021. Selain it, 66 persen SD belum dan berakreditasi C, 61 persen SMP belum dan berakreditasi C, 56 persen SMK belum dan berakreditasi C serta ribuan guru honorer di NTT diberi upah jauh di bawah UMK/UMP yaitu antara Rp200 ribu sampai Rp750 ribu per bulan.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Prihatin Philip Marthens Pilot Susi Air Jadi Sandera KKB

"Mestinya kebijakan pendidikan pemprov fokus saja pada masalah yang esensial dan pokok di atas. Bisa dikatakan Pemprov NTT menggaruk yang tidak gatal,” kata Satriwan.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x