Menko Polhukam langsung menyentil Menkeu Sri Mulyani terkait transaksi mencurigakan tersebut. Mahfud mendesak Menkeu dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana untuk segera menindaklanjutinya.
Menanggapi temuan dari Mahfud MD tersebut, Sri Mulyani tak mau tinggal diam dan langsung menanggapinya. Sri Mulyani mengaku sudah berkomunikasi dengan Mahfud MD serta pihak PPATK.
“Saya sudah berkomunikasi dengan pak Mahfud dan pak Ivan dari PPATK,” ucap Sri Mulyani .
Baca Juga: AJI Jakarta dan LBH Pers Kecam Upaya Pembubaran Diskusi SIEJ di Tebet
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku baru menerima surat dari PPATK terkait transaksi mencurigakan itu pada Rabu, 8 Maret 2023. Sri Mulyani menyebut PPATK selalu mengirimkan informasi dan surat kepada Kemenkeu terkait transaksi para pegawainya.
“Surat baru saya terima tadi pagi. Saya belum lihat suratnya. Saya sudah scan,” katanya menambahkan.
Inspetorat Jenderal telah menindaklanjuti sebagian surat dari total 196 surat yang diterima Kemenkeu. Jumlah tersebut diterima selama periode 2009 hingga 2023.
Baca Juga: Yusril: Pengadilan Tinggi Tak Akan Kabulkan Putusan PN Jakpus Soal Tunda Pemilu
Saat ini PPATK masih memerlukan keterangan tambahan dari 70 informasi yang ada di Kemenkeu. Jika terbukti ada tindakan mencurigakan maka Sri Mulytani tak segan memberikan sanksi berupa disiplin, dicopot dan dikeluarkan.