Tiktok Ajukan Banding Soal Larangan Operasi di Amerika Serikat Seiring Kekalahan Trump

- 12 November 2020, 13:05 WIB
Ilustrasi larangan TikTok di Amerika
Ilustrasi larangan TikTok di Amerika /Arahkata.com

Arahkata.com - Kalahnya Donald Trump dalam Pilpres AS 2020 membuat penyedia layanan video yang sedang digandrungi netizen dunia asal Tiongkok, Tiktok mengajukan banding kepada pengadilan setempat atas kebijakan Trump yang berencana menutup akses ke layanan tersebut mulai 12 November.

Dilansir dari BBC.com, Presiden Donald Trump memerintahkan pelarangan unduhan layanan video viral pada tanggal tersebut kecuali ByteDance (kreator Tiktok) dibeli oleh perusahaan AS.

TikTok mengatakan telah bekerja sejak Agustus dalam upaya mematuhi kebijakan tersebut, yang dikeluarkan terkait masalah keamanan. Dikatakan tidak ada tanggapan dari pemerintah AS dalam dua bulan.

"TikTok secara aktif terlibat dengan CFIUS (Komite Investasi Asing di Amerika Serikat) dengan itikad baik untuk mengatasi masalah keamanan nasionalnya, bahkan ketika kami tidak setuju dengan penilaiannya," ujar perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

"Dalam hampir dua bulan sejak presiden memberikan persetujuan awal atas proposal kami untuk memenuhi kekhawatiran tersebut, kami telah menawarkan solusi terperinci untuk menyelesaikan perjanjian itu, tetapi tidak menerima umpan balik substantif tentang privasi data dan kerangka keamanan kami yang ekstensif,”imbuh Tiktok.

Itu termasuk proposal baru yang akan "membuat entitas baru yang sepenuhnya dimiliki oleh Oracle, Walmart dan investor AS yang ada di ByteDance, yang akan bertanggung jawab untuk menangani data pengguna AS dan moderasi konten TIkTok".

Ia menambahkan bahwa mereka telah mengajukan petisi ke Pengadilan Banding AS untuk membela hak-hak kami dan lebih dari 1.500 karyawan kami di AS. Tiktok sedang mempelajari peninjauan pengadilan atas putusan awal tersebut dan perpanjangan 30 hari untuk banding.

Lanskap politik jelas telah berubah sejak Agustus, dan dengan Joe Biden memenangkan kursi kepresidenan dan akan mengambil alih pada Januari, TikTok kemungkinan akan mempertanyakan apakah dia akan memiliki pendekatan berbeda terhadap perusahaan China yang bekerja di AS.

Kesepakatan potensial yang akan membuat ByteDance setuju untuk menjual sebagian dari bisnis AS-nya ke Oracle dan Walmart tidak pernah disetujui oleh pemerintah China, meskipun ada lampu hijau tentatif dari Presiden Trump.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x