Sektor IKFT Semakin Mantap Adopsi Teknologi Industri 4.0

- 27 November 2020, 20:01 WIB
/

ARAHKATA - Kementerian Perindustrian terus mengukur kesiapan sejumlah sektor manufaktur di tanah air dalam melakukan transformasi industri 4.0. Penilaian ini disebut dengan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (Indi 4.0), yang merupakan bagian dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Adapun kriteria penilaian INDI 4.0, di antaranya adalah dampak pada transformasi industri 4.0 terhadap peningkatan produktivitas, efisiensi produksi, dan kinerja ekspor perusahaan.

Selain itu, penerapan teknologi industri 4.0 selama pandemi Covid-19 untuk mendukung perusahaan tetap beroperasi dengan memenuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: KPPU Tetap Lanjutkan Penyelidikan Kasus Monopoli Ekspor Lobster

Dari hasil verifikasi dan validasi atas capaian tersebut, Kemenperin memberikan penghargaan INDI 4.0 kepada perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor yang dinilai mampu mengadopsi teknologi industri 4.0.

Sebanyak 13 perusahaan industri dinobatkan sebagai penerima penghargaan INDI 4.0 tahun 2020. Selain itu, terdapat tiga perusahaan industri yang mendapat predikat National Lighthouse Industry 4.0.

Adapun dari 13 perusahaan peraih penghargaan INDI 4.0 tahun 2020, tujuh penerimanya mewakili sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT). Mereka yang berasal dari sektor industri kimia adalah PT. Kaltim Parna Industri, PT. Biggy Cemerlang, dan PT. Schott Igar Glass. Kemudian untuk sektor industri farmasi, yakni PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia.

Baca Juga: Sudah Masuk PKPU dan Tunggu Juru Sita, NET TV Digugat Pailit

Berikutnya, sektor industri tekstil meliputi PT. Globalindo Intimates, PT. TI Matsuoka Winner Industry, dan PT. Asia Pasific Rayon. Sementara itu, mewakili sektor IKFT, perusahaan yang menyabet kategori National Lighthouse Industry 4.0 adalah PT. Pupuk Kalimantan Timur selaku industri kimia.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x