Indeks Manufaktur Membaik, Airlangga: Pemulihan Ekonomi Terjadi Dua Sisi

- 2 Desember 2020, 23:01 WIB
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian /Foto: Dok. Ekon/

ARAHKATA - Setelah rilis inflasi bulan November 2020 yang menunjukkan perbaikan pada sisi permintaan, indikator Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur menurut laporan IHS Markit juga menunjukkan kondisi yang semakin baik dari sisi produksi.

PMI manufaktur Indonesia menurut laporan IHS Markit periode November 2020 berada di level 50,6 atau naik hampir 3 poin dari periode sebelumnya pada Oktober 2020, di level 47,8.

Indikator PMI yang telah melampaui batas 50 ini menunjukkan bahwa korporasi dan industri Indonesia beranjak pada tren ekspansif, meskipun kenaikannya masih terbatas.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini 2 Desember 2020, Antam 2 Gram Turun Jadi Rp1.911.000

Operasional perusahaan rata-rata telah menunjukkan sinyal positif dikarenakan pemulihan dari sisi permintaan. Kontribusi industri manufaktur pada pertumbuhan ekonomi mencapai 19,86 persen (PDB Q3-2020), sehingga perbaikan yang terjadi pada sektor industri signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pemulihan ekonomi sudah terjadi pada dua sisi, yaitu sisi permintaan (perbaikan inflasi) dan sisi produksi (kenaikan indeks PMI), di mana program dan kebijakan PC-PEN sejak awal diarahkan untuk pemulihan ekonomi dari kedua sisi,” ungkap Menko Airlangga, melalui keterangan resminya, Rabu 2 Desember 2020.

Menurut catatan utilitas industri dari Kementerian Perindustrian, hingga periode terakhir (April-Oktober 2020) rata-rata utilisasi total sebesar 56.5 persen, mengalami kenaikan dari periode April – September 2020 yang sebesar 55.3 persen.

Baca Juga: Peran TNI Atasi Terorisme Jangan Sampai ‘Overlapping’

Peningkatan utilisasi terjadi pada beberapa sektor industri antara lain: Industri percetakan (40%), Industri bahan kimia (68%), industri logam dasar (38%), industri komputer dan barang elektronik (55%), industri alat angkutan lainnya (45.2%) dan industri furnitur (47%).

Laporan IHS Markit juga memberikan catatan bahwa ekspansi pabrikan masih terbatas, dimana investasi yang terjadi masih melanjutkan kapasitas produksi dan pesanan periode sebelumnya.

Halaman:

Editor: Alamsyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x