Pasca Merger, Saham BRIS Melambung Tinggi 10,74 Persen

- 12 Desember 2020, 11:29 WIB
RAPAT Umum Pemehang Saham Luar Biasa Bank BRISyariah, 23 November 2020.
RAPAT Umum Pemehang Saham Luar Biasa Bank BRISyariah, 23 November 2020. /DOK. Sekretaris Perusahaan BRIsyariah/

ARAHKATA - Proses merger Bank BUMN Syariah telah diselesaikan dan diumumkan Pemerintah dengan mencantumkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai nama baru hasil merger BRI Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah.

Pergerakan saham BRIS selaku Bank Yang Menerima Penggabungan dan memiliki kantor pusat bank hasil merger berada di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, pada akhir perdagangan sesi I siang ini, saham BRIS naik 160 poin atau 10,74 persen ke level Rp1.650 dilansir data RTI, Jumat 11 Desember 2020

Baca Juga: Pemerintah Naikkan Cukai Rokok Mulai 1 Februari 2021, Ini Perinciannya!

Dilansir keterangan resmi korporasi, nama baru itu akan tercantum dalam dokumen perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (merger) yang memuat tambahan penjelasan ihwal struktur, nama, dan logo bank baru telah dilakukan, berdasarkan merger empat bank BUMN syariah tersebut.

BRI Syariah / BRIS selaku Bank Yang Menerima Penggabungan akan menggunakan secara efektif nama baru yang diikuti dengan logo baru itu.

Baca Juga: Seberapa Mendesak Penerapan UU Cipta Kerja dalam Pemulihan Ekonomi?

Kedepan, Bank Syariah Indonesia yang merupakan bank hasil penggabungan (merger) akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun.

"Bank Hasil Penggabungan akan tetap berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS. Komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.”

Baca Juga: Ini Hasil Kunjungan Duo Luhut-Erick Thohir ke Abu Dhabi dan Riyadh

“Sedangkan struktur pemegang saham, berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan," ungkap Ketua Project Management Office Integrasi Hery Gunardi, Jumat, 11 Desember 2020.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x