Rupiah Melemah Pasca Imbal Hasil Obligasi AS

- 1 Maret 2021, 20:23 WIB
Ilustrasi dollar Amerika Serikat
Ilustrasi dollar Amerika Serikat /ARAHKATA/Pexels

ARAHKATA - Nilai tukar rupiah melemah pada senin sore pasca di transaksikan antarbank di Jakarta, akibat pergerakan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). 

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan tren dolar AS masih kuat dan nilai rupiah masih akan tertekan.

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.255 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.235 per dolar AS.

Baca Juga: Yuk Cari Tahu Sejarah Stasiun Kereta Api Tertua di Yogyakarta!

Menurut Lukman, pada hari ini di pasar uang relatif minim sentimen, baik global maupun domestik. Pergerakan rupiah lebih banyak dipengaruhi imbal hasil obligasi AS.

Sebelumnya, Imbal hasil surat utang AS 10-tahun turun menjadi 1,4 persen, dari puncak pekan lalu 1,61 persen, meskipun masih berakhir 11 basis poin lebih tinggi pekan lalu dan naik 50 basis poin pada sejauh tahun ini.

Dia menganalisa sepekan ke depan rupiah masih akan rawan terkoreksi, kecuali apabila bank sentral "turun tangan" ke pasar.

Baca Juga: Tega ! Seorang Gadis Alami Pelecehan Seksual Selama 8 Tahun

"Kurang lebih begitu (rupiah melemah). Kecuali BI intervensi," ujar Lukman pada Senin, 1 Maret 2021 dikutip Arahkata dari Antara.

Pada Senin pagi, rupiah dibuka menguat ke posisi Rp14.255 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.255 per dolar AS hingga Rp14.302 per dolar AS.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x