ARAHKATA - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) induk organisasi beranggotakan 25 Serikat Pekerja (SP) di lingkungan PT Pertamina (Persero).
Menggelar aksi damai turun ke jalan dengan massa kurang lebih 2000 orang yang berasal dari seluruh lokasi kerja di Indonesia, Kamis, 16 Februari 2023.
“Perlu digarisbawahi bahwa sejatinya ini bukanlah aksi para karyawan Pertamina semata melainkan aksi rakyat Indonesia yang tak sudi Pertamina menjadi bancakan oligarki.
Baca Juga: Mulai 26 Februari, Tiket KA Lebaran Sudah Dapat Dipesan
"Aksi damai turun ke jalan ini sebagai bentuk penyampaian aspirasi sekaligus kegelisahan kami dalam menyikapi aksi korporasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang dipaksa mencari pendanaan melalui skema IPO dimana sekitar 25% sahamnya harus dijual ke publik/swasta dan asing yang bertujuan untuk memperoleh dana murah, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta berbagai alasan lainnya, yang ternyata masyarakat umum hanya akan mendapatkan penjatahan 2.5% dari total saham yang ditawarkan, dimana 97.5% akan diambil oleh investor institusi dan swasta asing,” kata Arie Gumilar, Presiden FSPPB, dalam konferensi pers di kutip ArahKata.com, Kamis, 16 Februari 2023.
Arie menekankan bahwa PGE yang 100% sahamnya dimiliki Pertamina dan
100% milik bangsa Indonesia, merupakan penyelenggara usaha bidang panas bumi penghasil tenaga listrik yang 100% hasil output dayanya dijual kepada PT PLN (Persero) demi menerangi masyarakat Indonesia.
PGE adalah entitas bisnis panas bumi milik Pertamina (melalui Sub-Holding P&RE) dengan wilayah kerja atau Wilayah Kuasa Penguasaan (WKP) terbesar di Indonesia dengan total 13 wilayah kerja yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.
Baca Juga: Kamaruddin Laporkan Ferdy Sambo cs Atas Dugaan Pencurian Uang
“Analisa untuk dapat dana murah tidak signifikan. Banyak keuntungan IPO, tapi tidak bagus untuk PGE. IPO tidak bagus untuk perusahaan negara yang mengelola sumber daya alam. Aksi yang kami lakukan untuk memberikan simbol, FSPPB menolak privatisasi PGE dan anak usaha Pertamina terafiliasi. Itu harga mati. Tidak ada kata terlambat. Kita masih punya peluang. Mogok kerja adalah salah satu opsi yang bisa kami lakukan,” kata Arie.(RA)
Adapun pada aksi turun ke jalan ini menuntut: