Apalagi, kata Djonli, UMKM Indonesia memiliki peran stabilisator dan pendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lapisan bawah dan kaum marginal.
"Masyarakat lapisan bawah dan kaum marginal yang berikhtiar di sektor UMKM, harus mendapatkan perhatian pemerintah dengan berbagai kebijakan yang merangkul masyarakat yang berikhtiar di sektor ekonomi kerakyatan yang memiliki kontrubusi positif bagi peningkatan ekonomi nasional," kata Djonli yang juga Bacaleg Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) Pemilu 2024.
Baca Juga: Fix Neraca Perdagangan Surplus 4,53 Miliar USD Di Maret 2022
Terkait surplus perdagangan Indonesia, menurut Djonli, patut untuk diapresiasi. "Prestasi dan capaian surplus perdagangan Indonesia ini patut dan layak diapresiasi. Hal ini tidak mungkin dicapai tanpa kerja cerdas dan kerja keras" kata Djonli yang juga Aktivis Mahasiswa era 1990-an ini.
"Termasuk di dalamnya peran ekonomi kerakyatan dan sektor UMKM apa yang Indonesia capai ini harus terus ditingkatkan demi meningkatkan derajat ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat di lapisan bawah dan kaum marginal," sambungnya.
Menurut Djonli, upaya pemerintah dalam kerjasama perdagangan dengan negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina, India dan yang lainnya, menjadi perhatian penting. Kebijakan dan implementasi perdangangan Indonesia itu ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan.
Baca Juga: PLN Diminta Selesaikan Ketimpangan di Tengah Surplus Listrik
Djonli mengatakan, prestasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan ini harus dipertahankan. Tentu harapannya akan semakin meningkat.
Tidak hanya volume perdagangannya tapi juga jenis dan bidang perdagangan yang diproduksi Indonesia.
Karena itu, pemerintah harus pula menggenjot produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM dan kaum marginal di Indonesia.