Mister Catur dari Cireng Sampai ke Bisnis Composite Technology dan Energi Trading

- 8 Maret 2023, 11:27 WIB
Pemilik Cireng Salju Muhamad Catur Gunandi.
Pemilik Cireng Salju Muhamad Catur Gunandi. /Dok Pribadi/ARAHKATA

Dengan ‘pembeda’ inilah yang kemudian membuat konsumen merasa penasaran atas produknya.

Hal ini membuktikan bahwa kreatifitas memiliki pengaruh yang cukup besar atas perkembangan sebuah usaha. Selain itu, Mister Catur juga pandai membaca situasi dan tren pasar sehingga usahanya ini bisa terus berkembang meskipun dilanda gelombang Covid yang begitu besar.

Baca Juga: PPATK Blokir Rekening Rafael Alun, Transaksinya Fantastis Rp 500 M!

Tak puas hanya sampai disini, pada tahun yang sama, Mister Catur mendirikan dan mengembangkan perusahaan - perusahaan lain, yakni PT Jagat Baratama yang fokus di bidang mining contractor services dan construction services, lalu kemudian PT Emnindo Jaya Abadi yang melayani logistik dan pengangkutan di industri pertambangan.

Tiga tahun kemudian, yakni di tahun 2017, Mister Catur melihat kondisi pasar di bidang komoditas dalam negeri, lalu bergabung dengan PT Arkananta Apta Pratista (ARKA) sebagai Chief Marketing Officer (CMO) sekaligus menjabat Chief Financing Office (CFO) yang melalui kemampuannya mendapat kontrak panjang (hingga tahun 2025) di PT Semen Indonesia.

Setelahnya, Mister Catur tergabung dalam beberapa perusahaan dan mampu mengembangkannya dengan membukukan revenue yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Segera Mendaftar Prakerja Gelombang 49, Simak Disini!

Omset total keseluruhan perusahaannya terus ditingkatkan, dan Mister Catur yakin dari revenue 800 Milyar/tahun bisa melesat mencapai 2 Triliun/tahun.

Dari kemampuannya membaca tren pasar, pada tahun 2020, Mister Catur memulai usaha di bidang material komposit dan pipa industri dengan nama PT Wana Dirga Nusantara yang menjadi distributor resmi composite material “Tufftrack” dan distributor resmi Fiberglass Reinforcement Pipe (RFP).

Omset pertama yang didapat dari perusahaan ini adalah sebesar 4 milyar rupiah, dan hanya dalam waktu satu tahun meningkat menjadi 50 milyar rupiah, dan diproyeksikan akan mencapai 100 milyar pada tahun 2022. Keberhasilan ini tentu tak lepas dari kemampuannya dalam membaca situasi pasar.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x