ARAHKATA - “Rumahku, istanaku” Begitu kata orang. Tapi bagi banyak anak, rumah justru menjadi tempat bermulanya mimpi buruk.
Setiap tahun, ratusan juta anak-anak di seluruh dunia menjadi saksi hidup dari kekerasan dalam rumah tangga.
Pengaduan langsung ke Komnas Perempuan Indonesia menunjukkan ada 5.784 kasus KDRT terhadap istri di sepanjang tahun 2016.
Baca Juga: Hindari Bertengkar di Depan Anak, Ini Dampak Buruknya
Bayangkan berapa banyak anak Indonesia yang harus hidup menanggung trauma berat dari pertengkaran orangtuanya?
Anak-anak ini tidak hanya harus menyaksikan kedua orangtuanya adu jotos dan lempar piring satu sama lain, mereka juga mau tak mau harus mendengar jeritan dan caci maki kebun binatang yang memilukan hati.
Dan meski masih kecil, mereka bisa sangat menyadari suasana mencekam yang membekas menyelimuti rumah walaupun ortu sedang gencat senjata.
Baca Juga: 7 Hal Penting Dalam Perawatan Kulit Saat Usia 40-an, Cegah Penuaan Dini
Ayah dan ibu yang bertengkar tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan memiliki dampak yang kuat dan mendalam terhadap kesejahteraan anak mereka di masa depan.