ARAHKATA - Subvarian Omicron BA4 dan BA5 semakin menyebar ke beberapa belahan dunia.
BA4 dan BA5 ini dikatakan menjadi biang kerok kasus COVID-19 semakin tinggi. Selain itu, virus ini juga memunculkan gejala-gejala yang tak biasa.
Salah satu gejala Omicron yang tidak biasa dilaporkan muncul saat tidur di malam hari.
Baca Juga: Cegah Omicron BA4 dan BA5, Pemkot Bandung Antisipasi dengan Hal Ini
Profesor dari Trinity College Dublin, Luke O'Neill menjelaskan bahwa ada satu gejala tambahan dari BA5 yang terjadi malam hari dan dapat dilihat pagi hari, yaitu keringat malam.
Hal itu menyebabkan penyakitnya sedikit berbeda karena virusnya telah berubah.
"Satu gejala tambahan dari BA5 yang saya lihat pagi ini adalah keringat malam. Penyakitnya sedikit berbeda karena virusnya telah berubah," ujar Profesor Luke O'Neill.
Baca Juga: Warga Jakarta Wajib Waspada Terkait Subvarian Omicron di Bali
Profesor Luke O'Neill juga menambahkan bahwa pasien Omicron bisa kebal terhadap gejala tersebut dengan sel-T dan sebagainya.
Dengan adanya campuran sistem kekebalan pengidap dan virus dengan tingkat penyebaran yang berbeda dari sebelumnya menimbulkan gejala khas yang berbeda, seperti munculnya keringat malam.