Penelitian Ungkap Anosmia Bukan Jadi Gejala Utama COVID-19 Lagi, Ini yang Terbanyak!

- 19 Juli 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi anosmia pada Covid-19
Ilustrasi anosmia pada Covid-19 /Pixabay

ARAHKATA - Virus subvarian COVID-19 Omicron BA4 dan BA5 semakin mengkhawatirkan masyarakat.

Sebuah penelitian terbaru mengatakan pasien COVID-19 di Inggris hilangnya rasa dan penciuman (anosmia) bukan lagi jadi salah satu gejala utama.

Dikutip Arahkata Selasa 19 Juli 2022, menurut penelitian tersebut, gejala utamanya mungkin telah berubah karena virus Corona telah bermutasi sejak awal pandemi.

Baca Juga: Waspada! Omicron BA5 Ada Gejala Tak Biasa di Malam Hari, Apa Itu?

BA4 dan BA5 ini mendominasi kasus COVID di Inggris Raya dan banyak negara lain termasuk Indonesia, memiliki gejala utama yang berbeda.

Penelitian yang dilakukan oleh Imperial College London ini melakukan survey terhadap sekitar 17.500 pasien di Inggris dan mendapatkan hasil, bahwa gejala terbanyak yang dialami saat ini adalah sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Berdasarkan penelitian tersebut, berikut ini gejala terbanyak yang dialami pasien COVID-19 saat ini:

Baca Juga: Kenali Gejala Ini saat Tubuh Anda Kekurangan Vitamin Tertentu

  • Sakit tenggorokan (58 persen)
  • Sakit kepala (49 persen)
  • Hidung tersumbat (40 persen)
  • Batuk tanpa dahak (40 persen)
  • Pilek (40 persen)
  • Batuk berdahak (37 persen)
  • Suara serak (35 persen)
  • Bersin (32 persen)

Hanya 27 persen yang melaporkan kelelahan, 13 persen mengalami perubahan bau, 11 persen mengalami sesak napas, dan 10 persen kehilangan penciuman. Kehilangan penciuman menduduki peringkat 20 di antara gejala yang dilaporkan.

Sebuah studi lain yang diterbitkan pada bulan Mei di Otolaryngology-Head and Neck Surgery juga mengatakan gejala anosmia pada varian Omicron hanya 17 persen, dibandingkan dengan varian Delta 44 persen dan Alpha 55 persen.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: webMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x