Mantap, Angka Harapan Hidup Orang Indonesia Makin Panjang

- 14 Februari 2023, 16:32 WIB
Ilustrasi tubuh lebih berenergi karena menjalankan hidup sehat
Ilustrasi tubuh lebih berenergi karena menjalankan hidup sehat /pixabay/

Diharapkan para fasilitator yang menjadi relawan mengajar itu dapat menentukan mengelola, membentuk kelompok, melaksanakan proses belajar mengajar hingga melaksanakan wisuda bagi lansia yang menjadi siswa di Sekolah Lansia.

“Relawan yang telah dilatih ini kemudian dapat ditugaskan sebagai kepala sekolah, pengajar, wali kelas atau ketua dan wakil ketua kelas sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya,” katanya.

Direktur Eksekutif pada Indonesia Ramah Lansia (IRL) Dwi Endah menekankan proses optimalisasi peluang kesehatan baik secara psikologis maupun fisik, partisipasi dan kesejahteraan sangat penting guna meningkatkan kualitas hidup sebagai manusia berusia lanjut.

 Baca Juga: PB IDI dan Pemerintah RI Kirimkan Relawan Tenaga Medis untuk Bantu Gempa Turki

Terlebih bila merujuk pada hasil penelitian Robert Kane dan Joseph Ouslander, terdapat sindrom 14i yang banyak dialami kalangan Lansia. Sindrom 14i yang lazim menjadi masalah kesehatan atau sosial pada lansia itu yakni tidak bebas bergerak (immobilisation), mudah jatuh (instability), beseran (incontinance), sulit BAB (impaction), menurunnya daya ingat (intelektual), mudah terkena infeksi (infection), kurang gizi (inanition) dan tidak punya uang (impecunity).

Kemudian dampak dari konsumsi obat yang banyak (iatrogenesis), gangguan penglihatan dan pendengaran (impairment of vision and hearing), sulit tidur (insomnia), penurunan daya tahan tubuh (immune deficiency) dan disfungsi ereksi (impotensi).

“Lansia juga menimbulkan masalah tersendiri bagi milenial yaitu munculnya sandwich generation, atau generasi yang terjepit oleh beban tanggungan dari generasi di atas dan di bawahnya,” katanya.***

 

 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: BKKBN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x