ARAHKATA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa berdasarkan studi dari Universitas Indonesia (UI) sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Pencegahan BNN Provinsi DKI Jakarta Joko Purnomo dalam "Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pelajar DKI Jakarta" yang diadakan secara daring dan luring di Jakarta, Senin.
"Narkotika diawali oleh rokok. Kalau sudah rokok, lari ke ganja. Laki-laki punya potensi 63,1 persen, perempuan 51,4 persen," kata dia.
Baca Juga: Cak Imin Resmi Diadukan ke MKD Terkait Pelaksanaan Timwas Haji DPR
Narkoba mengandung tiga jenis zat aktif utama, yakni narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Sementara itu, rokok memiliki unsur utama nikotin yang merupakan salah satu zat psikotropika stimulan.
Karena itu, menurut dia, rokok sebenarnya sudah masuk kategori narkotika jenis rendah dan hal ini jarang disadari masyarakat.
Terkait studi UI, dia menyebutkan bahwa laki-laki yang sudah memakai ganja sebesar 35,6 persen berpotensi menggunakan sabu dan potensinya pada perempuan, yakni sebesar 28,6 persen.
Baca Juga: Disdik DKI Tegas Hentikan Bansos KJP Siswa yang Terjerat Judi Daring Dari KJP
Joko kemudian mengungkapkan bahwa angka penyalahguna narkoba di Indonesia tahun 2019 sebanyak 3,3 juta orang, lalu naik menjadi 3,6 juta pada 2021 dan angkanya menjadi 3,3 juta di tahun 2023.