ARAHKATA - Sekitar 50 orang dari keluarga dan korban tragedy Kanjuruhan, Rabu malam, 16 November 2022 bertolak ke Jakarta.
Direncanakan mereka akan mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk membuat laporan atas peristiwa kerusuhan usai pertandingan Arema melawan Persebaya, pada 1 Oktober 2022.
Tragedi tersebut menewaskan 135 suporter Arema dan menyebabkan ratusan korban mengalami luka - luka hingga cacat permanen.
Baca Juga: Elon Musk Beri Pilihan Karyawan Twitter: Kerja Keras atau Pesangon
Selain mendatangi Mabes Polri, mereka juga akan mendatangi KPAI, Komnas HAM, dan Komisi 3 DPR RI.
"Kita berangkat bersama 50 korban ke Jakarta untuk mencari keadilan," kata Koordinator Paguyuban Keluarga Korban, Astrid Puji Rahayu, di Malang.
Menurut Astrid kedatangannya ke Mabes Polri yakni untuk membuat laporan ke Bareskrim atas tindakan kekerasan oknum aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata ke arah tribun suporter. Dia menilai polisi belum adil dalam menangani tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Jokowi: Dunia Harus Bersinergi Tanggulangi Krisis Pandemi COVID-19
"Selama ini kami belum menerima keadilan. Jadi kita bertekad bersatu, satu suara kita mencari keadilan," tegasnya.