Komnas HAM Sambut Baik Sikap Presiden Akui 12 Pelanggaran HAM Berat

- 11 Januari 2023, 23:27 WIB
Arsip foto - Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan pandangannya saat menjadi pemapar kunci pada acara diskusi buku Seri Perempuan Penyintas 1965 di Aula PDS H.B Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Des 2022.
Arsip foto - Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan pandangannya saat menjadi pemapar kunci pada acara diskusi buku Seri Perempuan Penyintas 1965 di Aula PDS H.B Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Des 2022. /Dodo Karundeng/ANTARA

ARAHKATA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyambut baik sikap Presiden RI Joko Widodo dan pemerintah yang mengakui terjadinya 12 peristiwa pelanggaran HAM berat pada masa lalu.

"Menyikapi pernyataan tersebut, Komnas HAM menyambut baik sikap Presiden atas adanya pengakuan terhadap 12 peristiwa pelanggaran HAM berat yang telah diselidiki oleh Komnas HAM," ujar Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangannya dikutip ArahKata.com, Rabu, 11 Januari 2023.

Menurut Komnas HAM, lanjut Atnike, pengakuan tersebut memperlihatkan komitmen pemerintah sebagai pemangku kewajiban dalam pemulihan hak korban serta pemberian kompensasi restitusi, dan rehabilitasi, sebagaimana diatur dalam sejumlah aturan, seperti Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

Baca Juga: Sinergi Antar Lembaga Wujudkan Desa Devisa Klaster Kopi, Kebangkitan Ekonomi Kabupaten Bener Meriah

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, dan Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran HAM yang Berat; serta Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2022 tentang Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM yang Berat Masa Lalu.

Berikutnya, Komnas HAM mendukung adanya jaminan ketidakberulangan peristiwa pelanggaran HAM berat dengan membangun pemajuan dan penegakan HAM yang efektif.

Pemajuan dan penegakan HAM yang efektif itu, di antaranya dapat dilakukan dengan mendorong ratifikasi semua instrumen HAM internasional, perubahan kebijakan di berbagai sektor dan tatanan kelembagaan pada institusi negara, serta peningkatan kapasitas penegak hukum dan aparat sipil negara melalui pendidikan dan pelatihan HAM.

Baca Juga: Polri Backup Proses Penegakan Hukum Lukas Enembe, Jaga Papua Tetap Kondusif

Lalu, Komnas HAM meminta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk memfasilitasi koordinasi antara Komnas HAM dan Kejaksaan Agung terkait tugas dan kewenangan dalam menjalankan penyelidikan dan penyidikan guna menyelesaikan peristiwa pelanggaran HAM berat melalui mekanisme yudisial.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x