Aksi Aliansi Pejuang Tanah Untuk Rakyat Kritisi Bobroknya Pelayanan PTSL oleh BPN

- 15 Maret 2023, 16:50 WIB
Aksi protes Aliansi Pejuang Tanah Untuk Rakyat di depan Kantor BPN Jakarta Timur.
Aksi protes Aliansi Pejuang Tanah Untuk Rakyat di depan Kantor BPN Jakarta Timur. /Wijaya/ARAHKATA

"Sebut saja Pelaksanaan PTSL sejak 2018 hingga saat ini Program Pendaftaran tanah hanya diangka 80, 25% dan hanya 67,5% yang sudah bersertifikat itupun warga belum menerimanya," bebernya.

Romy menjelaskan Pemprov DKI Jakarta Sejak Tahun 2018 Pemerintah DKI Jakarta telah menggelontorkan anggaran Hibah ke Kanwil BPN DKI Jakarta untuk pelaksanaan Program PTSL hampir 500 Milyar.

Baca Juga: BPKP Sinergi Antar Kedeputian Tindaklanjuti Permintaan Audit Impor Kereta

"Namun BPN hanya mampu merealisasikan 621.434 bidang tanah. Sementara yang masuk K1 hanya 231.767 Bidang Tanah," ungkapnya.

Dari kondisi diatas kata Romy, Aliansi Pejuang Tanah Untuk Rakyat menuntut petanggungjawaban BPN Jakarta Timur atas carut marutnya Pelaksanaan PTSL dari Tahun 2018 sampei 2023 dan audit penyelenggaraan birokrasi dan pelayanan kelembagaan BPN Jakarta Timur.

"Copot Kepala Kantor Pertanahan BPN Jakarta Timur. Kami juga mendesak BPN untuk mensukseskan program Presiden Jokowi tentang Reforma Agraria.
Basmi habis mafia tanah rakyat," ujarnya berapi-api.

Baca Juga: IPW Lapor KPK Dugaan Pemerasan Aliran Dana Rp 7 Miliar ke Wamenkumham

Aksi diikuti sekitar 500 massa aksi yang sebagian adalah warga-warga yang mengurus PTSL dari Tahun 2018 namun sertifikatnya tidak kunjung Terbit.

"Kami merasa seperti dipingpong oleh BPN sudah hampir 5 tahun ngurus sertifikat gak pernah ada kejelasan Informasinya" Ujar Petto Suryadi Ketua RW 08 Utan Kayu Selatan, peserta Aksi.

Demo Dimulai sekitar pukul 10 WIB dan berakhir pukul 14 WIB ditengah guyuran hujan.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x