Polisi Telah Periksa 34 Saksi Kasus Perundungan di PPDS Undip Semarang

Tayang: 18 September 2024, 22:02 WIB
Penulis: Wijaya Kusnaryanto
Editor: Tim Arah Kata
Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024). Kementerian Kesehatan meminta universitas tersebut menghentikan sementara program studi anestesi di Fakultas Kedokteran menyusul salah satu mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi berinsial ARL (30) yang meninggal dunia karena bunuh
Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024). Kementerian Kesehatan meminta universitas tersebut menghentikan sementara program studi anestesi di Fakultas Kedokteran menyusul salah satu mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi berinsial ARL (30) yang meninggal dunia karena bunuh /AJI STYAWAN/ANTARA FOTO

ARAHKATA - Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah meminta keterangan 34 orang saksi dalam penyelidikan kasus dugaan perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Artanto di Semarang, Selasa, mengatakan para saksi yang diperiksa, antara lain teman seangkatan korban AR di PPDS Anastesi Undip Semarang dan ketua angkatan.

"Sudah 34 saksi, antara lain teman seangkatan, ketua angkatan, serta para bendahara," katanya.

Baca Juga: Kemenkominfo Tangani 3,3 Juta Konten Judi Online Hingga September 2024

Menurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.

Ia memastikan kepolisian akan fokus dan transparan dalam dinamika penyelidikan yang berjalan. Pemeriksaan juga akan disinkronkan dengan data-data yang diberikan oleh pelapor.

"Semua berproses dan akan diteliti mendalam," katanya.

Ia juga memastikan kepolisian menjunjung asas praduga tak bersalah serta prinsip kehati-hatian dalam penyelidikan perkara dugaan perundungan di PPDS Undip tersebut.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.0 Melanda Bandung, BPBD Catat 700 Rumah Rusak Berat

Pengakuan dari Undip Semarang dan manajemen Rumah Sakit Kariadi Semarang tentang terjadinya perundungan di PPDS, tambah Artanto, diharapkan akan mempermudah serta membuka jalan terang dalam penyidikan perkara ini.

Sebelumnya, seorang mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Undip Semarang berinisial AR meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat kosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kematian korban AR, yang jasadnya ditemukan pada 12 Agustus 2024, diduga berkaitan dengan dugaan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.

Keluarga AR sudah melaporkan dugaan perundungan tersebut ke Polda Jawa Tengah pada 4 September 2024.***

 


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub