ARAHKATA - Sudah beberapa akhir ini kelompok Taliban berkuasa dan berhasil mengambil alih negara Afghanistan.
Namun kabarnya, kembalinya Taliban juga akan mengembalikan hukuman potong tangan.
Salah satu pendiri Taliban yakni Mullah Nooruddin Turabi menepis kemarahan publik soal eksekusi gaya Taliban di masa lalu. Hukuman potong tangan pernah diterapkan Taliban pada era akhir '90-an.
Baca Juga: Taliban Janji Segera Berantas ISIS di Afghanistan
Taliban pada masa lalu mengeksekusi pelaku pelanggaran di depan kerumunan warga di stadion. Nooruddin Turabi memperingatkan dunia tidak usah ikut campur soal hukuman potong tangan
"Semuanya mengkritik kami soal hukuman di stadion, tapi kami tidak pernah bilang apapun soal hukum dan hukuman mereka," kata Turabi di Kabul, dikutip Arahkata pada Minggu 26 September 2021.
"Tak akan ada yang bisa mengajari kami soal bagaimana hukum yang harus kami terapkan. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum sesuai dengan Quran," ujarnya.
Baca Juga: Menhan Baru Afghanistan Tegur Aksi Kekerasan Taliban
Turabi yang berusia 60 tahun pernah menjabat sebagai Menteri Keadilan dan Kepala Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan atau polisi religius.
Pada saat itu, dunia mengutuk hukuman ala Taliban yang mengambil lokasi di stadion olahraga Kabul atau di halaman masjid Eid Gah, kadang dihadiri oleh ratusan pria Afghanistan.