"Ditembak selama operasi penyelamatan dan kemudian digantung untuk pelajaran," kata seorang mahasiswa.
Baca Juga: Menhan Baru Afghanistan Tegur Aksi Kekerasan Taliban
Rekaman mayat berlumuran darah, yang berayun di derek dibagikan secara luas di media sosial. Sebuah catatan disematkan di dada pria itu yang tertulis 'Ini adalah hukuman untuk penculikan'.
Tidak ada mayat lain yang terlihat tetapi unggahan media sosial mengatakan yang lain digantung di bagian lain kota.
Menurut kantor berita resmi Bakhtar, delapan penculik juga ditangkap dalam insiden terpisah di provinsi barat daya Afghanistan, Uruzgan.
Baca Juga: Putri SMP Dilarang Sekolah, Taliban: Secepat Mungkin
Dalam sebuah wawancara, tokoh senior Taliban Mullah Nooruddin Turabi mengatakan kelompok itu akan mengembalikan hukuman seperti amputasi dan eksekusi untuk mencegah penjahat.
Terlepas dari kecaman internasional, Taliban mengatakan mereka akan terus menjatuhkan hukuman cepat dan berat pada pelanggar hukum untuk menghentikan kejahatan seperti perampokan, pembunuhan dan penculikan yang telah meluas di Afghanistan.
Amerika Serikat, yang mengecam komentar Turabi tentang hukuman Taliban, mengatakan setiap pengakuan potensial terhadap pemerintah yang dipimpin Taliban di Kabul.
Baca Juga: Langgar Komitmen, Taliban Tutup Kementerian Urusan Perempuan