Network
ARAHKATA - Dua jenis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh unit China National Biotec Group (CNBG) untuk menangani varian Omicron telah disetujui untuk uji klinis sebagai dosis booster di Hong Kong.
CNBG mengatakan kedua jenis vaksin mengandung virus Omicron yang tidak aktif atau 'terbunuh' dan serupa dengan dua vaksin Sinopharm yang digunakan di China.
CNBG akan memulai uji pada orang dewasa yang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin.
Baca Juga: Pakistan Kutuk Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsha, Solidaritas Umat Islam!
Namun, CNBG tidak menyebutkan produk vaksin mana yang akan diterima peserta sebelum menggunakan booster uji atau jumlah subjek yang akan diambil.
Dilansir dari Reuters dikutip ARAHKATA pada Minggu 17 April 2022, sebuah penelitian di Cina menunjukkan bahwa dosis keempat BBIBP-CorV, vaksin Sinopharm yang ada tidak secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi terhadap Omicron ketika diberikan enam bulan setelah dosis booster ketiga menjadi dua dosis reguler.
Sementara dosis keempat dapat membantu meningkatkan kadar antibodi hingga sekitar tingkat puncak dosis ketiga.
Baca Juga: Terjadi Bentrokan Palestina-Israel, Sekjen PBB Serukan Ini di Yerusalem
