ARAHAKATA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu, 8 Januari mengecam "serangan terhadap demokrasi" di Brazil.
Setelah para pendukung mantan presiden Jair Bolsonaro dari kubu sayap kanan menyerbu kongres, istana kepresidenan, dan mahkamah agung negara tersebut.
Biden berkata bahwa dia menantikan untuk bekerja sama dengan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dari kubu sayap kiri yang mengalahkan Bolsonaro dalam pemilu paling menegangkan sepanjang sejarah Brazil yang dilaksanakan tahun lalu.
Baca Juga: Jubir PKB Mikhael Sinaga: Kalau MK Putuskan Pemilu Tertutup, Anak Muda Bakal Kecewa dan Golput
"Saya mengecam serangan terhadap demokrasi dan terhadap pemindahan kekuasaan secara damai di Brazil. Lembaga demokrasi Brazil memiliki dukungan penuh kami dan keinginan rakyat Brazil tidak boleh dirusak," kata Biden melalui Twitter.
Sebelumnya, pada Minggu, Biden mengatakan bahwa situasi di Brazil "keterlaluan."
Kekerasan tersebut menyerupai penyerbuan ke Gedung Capitol AS yang dilakukan dua tahun lalu oleh para pendukung mantan presiden Donald Trump.
Baca Juga: Kapolri Tegaskan TNI-Polri Kawal Seluruh Kebijakan Pemerintah Terkait Pembangunan Papua
Pemandangan ribuan demonstran berbaju kuning dan hijau menciptakan kerusuhan di ibu kota hingga menimbulkan ketegangan selama berbulan-bulan setelah pemilihan umum Brazil pada 30 Oktober.