WHO Serukan Tindakan Segera Usai Kematian Anak Akibat Obat Batuk Sirup

- 24 Januari 2023, 07:25 WIB
ilustrasi obat batuk sirup.
ilustrasi obat batuk sirup. /pexels.com/cottonbro/

ARAHKATA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan tindakan "bersama dan segera" untuk melindungi anak-anak dari kontaminasi obat, menyusul kasus kematian anak akibat obat batuk sirup tahun lalu.

Pada 2022, lebih dari 300 anak, sebagian besar balita, di Gambia, Indonesia dan Uzbekistan meninggal akibat gangguan ginjal akut, yang dikaitkan dengan kontaminasi obat, kata WHO dalam pernyataan, dilansir Reuters pada Senin, 23 Januari 2023.

Obat batuk sirup yang dijual bebas itu memiliki kandungan dietilen glikol dan etilen glikol yang tinggi.

Baca Juga: Anggota Komisi I DPR Dukung Langkah KSAD Dudung Perkuat Satuan Siber Hadapi Ancaman Perang Siber

"Kedua kontaminan itu adalah kimia beracun yang digunakan sebagai pelarut industri dan bahan antibeku, yang bisa menjadi fatal meski diminum dalam jumlah kecil, dan seharusnya tidak boleh ada dalam obat-obatan," kata WHO, dikutip ArahKata.com.

Organisasi di bawah PBB itu mengatakan tujuh negara telah melaporkan temuan obat batuk sirup tercemar dalam empat bulan terakhir.

WHO menyerukan adanya tindakan di 194 negara anggotanya untuk mencegah lebih banyak kematian.

Baca Juga: Resmikan Sekber, Jubir Milenial Sebut Koalisi PKB-Gerindra Bukan Kaleng-kaleng

"Karena ini bukan insiden yang terisolasi, WHO menyerukan berbagai pemangku kepentingan utama dalam rantai pasokan obat untuk mengambil tindakan segera dan terkoordinasi," katanya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x