Ribuan Pengunjuk Rasa Menentang Reformasi Pensiun di Prancis Berlanjut

- 13 Februari 2023, 10:29 WIB
 Kementerian Dalam Negeri Prancis pada Sabtu, 11 Februari 2023 mengatakan bahwa sekitar 963.000 orang di seluruh wilayah negara itu berunjuk rasa untuk memprotes usulan reformasi pensiun.
Kementerian Dalam Negeri Prancis pada Sabtu, 11 Februari 2023 mengatakan bahwa sekitar 963.000 orang di seluruh wilayah negara itu berunjuk rasa untuk memprotes usulan reformasi pensiun. /Xinhua/ANTARA

ARAHKATA - Kementerian Dalam Negeri Prancis pada Sabtu, 11 Februari 2023 mengatakan bahwa sekitar 963.000 orang di seluruh wilayah negara itu berunjuk rasa untuk memprotes usulan reformasi pensiun.

Jumlah pengunjuk rasa yang menentang reformasi aturan pensiun Prancis itu naik dari 757.000 orang yang tercatat pada 7 Februari.

Sementara untuk CGT, serikat pekerja terbesar di Prancis, angka mobilisasi nasional pada Sabtu mencapai 2,5 juta orang, dibandingkan sekitar 2 juta orang pada Selasa, 7 Februari 2023.

Baca Juga: Mobil Tercanggih Sporty dan Elegan, Inilah Spesifikasi Toyota BZ4X

Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne memaparkan perincian rencana reformasi pensiun itu pada Januari.

Akan secara progresif menaikkan usia pensiun resmi sebanyak tiga bulan per tahun dari 62 tahun menjadi 64 tahun hingga 2030, dan akan memberlakukan dana pensiun minimum yang dijamin.

Dalam rencana tersebut juga dicantumkan bahwa mulai 2027, masyarakat harus sudah bekerja selama sedikitnya 43 tahun jika ingin dianggap memenuhi syarat mendapatkan dana pensiun penuh.

Baca Juga: Anya Dwinov Kecewa Berat Tertipu KSP Indosurya Rp 5,3 M

Meskipun beberapa wilayah di Prancis memasuki masa liburan sekolah untuk musim dingin, jumlah pengunjuk rasa meningkat di banyak kota.   

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x