Ia juga mengungkapkan kemungkinan penyebab 'anjloknya' angka kesuburan di Singapura. Salah satunya adalah lebih banyak warga di Singapura yang menunda untuk menikah.
Baca Juga: Kemenkes Singapura Berencana Beri Vaksin COVID-19 ke Balita
"Lebih banyak pasangan juga menunda memiliki anak atau memiliki lebih sedikit anak," beber Indranee.
"Hal ini sejalan dengan tren masyarakat global jangka panjang. Itu juga terjadi karena orang-orang di Singapura hidup lebih lama," sambungnya.***