Tren Baru Pariwisata Dimasa Pandemi

- 26 November 2020, 18:09 WIB
Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pembahasan terkait "Perencanaan dan Program Nasional Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” yang berlangsung di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 26 November 2020/Staf Kementrrian PPN
Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pembahasan terkait "Perencanaan dan Program Nasional Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” yang berlangsung di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 26 November 2020/Staf Kementrrian PPN /Arahkata.com

ARAHKATA - Di masa pandemi ini tren pariwisata menemukan beberapa peluang baru untuk industri pariwisata. Saat ini tren pariwisata lebih menitikberatkan pada kebersihan dan kesehatan.

Terdapat pergeseran sekmentasi dari menarik customer internasional ke menarik customer lokal. Selain itu pengembangan eco travel menjadi pilihan untuk menarik minat para wisatawan ke destinasi konservasi, situs alam, dan pengalaman budaya. Penggunaan teknologi dalam pembayaran tiket kini menjadi sebuah pilihan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dan memberikan rasa nyaman kepada pengunjung.

Demikian yang disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, saat menjadi pembicara dalam Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pembahasan terkait "Perencanaan dan Program Nasional Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” yang berlangsung di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Game Korea Jadi Pilihan Hiburan saat Pandemi

“Dampak Covid-19 membuat devisa negara dari sektor pariwisata diprediksikan menurun sebesar USD 15 miliar, dan diperkirakaan lima tahun kedepan akan mengalami kerugian yang lebih besar apabila tidak ditangani dengan baik,” ujar Menteri.

Menurut Menteri, pemulihan pariwisata dapat digunakan sebagai momentum untuk memperkuat rantai pasok pariwisata yang mencakup layanan infrastruktur dasar dan konektivitas, amenitas pariwisata, penyediaan produk pariwisata dan ekonomi kreatif, perdagangan dan layanan keuangan; dan lain sebagainya.

“Pariwisata berperan sebagai leading sector yang akan membantu pemulihan sektor lain dalam rantai pasok pariwisata (Tourism Value-chain),” ucap Menteri.

Baca Juga: PKS: Perizinan Berusaha Sektor Migas Membingungkan

Pengembangan pariwisata ini dapat dilakukan dengan memperkuat keterkaitan setiap sektor pendukung dimana klaster destinasi atau daya tarik wisata dapat didukung oleh klaster pemasok pangan, klaster pemasok kerajinan, klaster hub pariwisata (transit dan akomodasi), dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x