IDI Dukung Usulan Menkes Gunakan Opsi Vaksinasi Mandiri

- 19 Januari 2021, 22:32 WIB
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Slamet Budiarto
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Slamet Budiarto /Dimeitri Marilyn/Arahkata.com

ARAHKATA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menanggapi positif wacana yang diucapkan oleh Menteri Kesehatan R.I Budi Gunadi Sadikin yang melirik soal Vaksinasi Mandiri bisa dilakukan.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Slamet Budiarto meyakini adanya respon positif dari pihak Menkes tersebut.

"Kalau ditanya setuju pasti kita setuju. Andil Menkes sangat besar untuk memangkas mata rantai Covid-19. Apalagi targetnya bisa menuntaskan setidaknya 70 persen penduduk di Indonesia sehingga kita dukung akselerasinya," kata Slamet Budiarto saat dikonfirmasi Arahkata.com, Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: Mengurai Permasalahan Kedelai yang Tak Kunjung Usai

Menurut Slamet Budiarto, pekerjaan rumah pemerintah cukup banyak terkait pencapaiaan target 70 persen masyara bisa divaksinasi.

Sementara pemerintah juga sedang membahas biaya yang sangat besar untuk merealisasi vaksinasi gratis di Indonesia.

Di sisi lain pemerintah juga tengah bergelut dengan waktu dalam memangkas mata rantai penyebaran Covid-19 yang kian hari, semakin banyak orang terpapar Covid-19 akibat mobilitas sehari-hari.

Baca Juga: Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan, Menteri Trenggono Gandeng Insinyur

"Banyak faktor yang harus dipikirkan juga oleh pemerintah soal budgeting Vaksin gratis yang tidak murah. Sementara pemerintah tengah membangun kembali perekonomian. Kejar mengejar waktu harus dilakukan guna menghentikan laju penuran Covid-19," ujar Slamet Budiarto.

Slamet menambahkan bahwa saat ini skala prioritas pemerintah adalah dengan membangun kekebalan imunitas (herd immunity) di skala lini masyarakat. Mulai dari pekerja yang berinteraksi langsung dengan masyarakat maupun yang sedang tidak bekerja.

Sementara itu, jika nantinya vaksinasi Mandiri diperbolehkan tentu saja akan membantu pemerintah dalam hal percepatan waktu juga biaya.

Baca Juga: PKS Minta Rapat Gabungan Komisi DPR untuk Menggesa Produksi Vaksin Merah Putih

" Nah nantinya kan bisa lebih cepat akselerasi booster (penguat) pada kurang lebih 180 juta penduduk di Indonesia jika mencapai herd immunity kedepannya," tutur Slamet Budiarto.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengimbau agar masyarakat bisa menanti lebih dulu kebijakan vaksinasi mandiri yang masih pada tahapan pembicaraan serius di rapat atas pucuk pimpinan penanganan Covid-19.

"Saya berharap masyarakat bisa tenang dulu. Karena sekarang kami masih fokus pada yang massal. Tapi soal vaksinasi mandiri belum final. Sedang dibicarakan serius," kata Siti Nadia Tarmizi kepada Arahkata.com, Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: Mendagri Beri Masukan Calon Kapolri soal Soliditas Internal

Nadia menjelaskan pihaknya masih mengkaji mekanisme vaksinasi gratis Covid-19 lebih dalam oleh sejumlah ahli. Tak tanggung-tanggung ahli yang akan dilibatkan mulai dari ahli epidemiologi, pakar mikroba dan pakar ahli lain dari Kementrian dan lembaga terkait.

Bahkan pihaknya juga selalu membuka komunikasi dari pihak penyedia Virus Cinovac China yang menjadi penyedian vaksin di Indonesia.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x