Network
ARAHKATA – Sejak pukul 12.00 WIB, hujan turun dengan intensitas yang cukup besar. Diikuti angin yang cukup kencang, Hujan mengguyur DKI Jakarta, Minggu (22/11). Sekitar 15 menit, hujan turun disertai angin tanpa petir, dilanjutkan intensitas hujan yang mengecil.
Namun, 15 menit berlalu bukan berarti hujan yang turun berhenti total. Seperti pantauan redaksi arahkata.com di wilayah Jakarta Timur, hujan masih cukup deras mengguyur. Jalur Kanal Banjir Timur (KBT) yang biasanya menjadi salah satu tempat bagi masyarakat mengisi libur, sepi akibat hujan.
Hingga berita ini diturunkan, hujan yang mengguyur DKI Jakarta khususnya di wilayah Jakarta Timur masih dengan intensitas tinggi disertai dengan petir yang cukup besar.
Baca Juga: Kota Bengkulu Diguncang Gempa M5,0 Warga Panik
BNPB Ingatkan Waspadai Bahaya Hidrometeorologi
Dalam keterangannya, dalam beberapa waktu ke depan masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bahaya hidrometeorologi dalam sepekan ke depan, 21 – 27 November 2020. Bahaya tersebut dapat berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang.
“Kita mengenal jargon ‘Kenali bahaya, kurangi risiko,’ sehingga masyarakat diharapkan dapat mengantisipasi dan meminimalkan dampak bencana. Menyikapi potensi bahaya, masyarakat dapat memanfaatkan informasi cuaca, salah satunya aplikasi teknologi berbasis telepon pintar Info BMKG untuk mengakses informasi cuaca hingga tingkat kecamatan. Melalui aplikasi yang disediakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), warga dapat mempersiapkan diri dan keluarga dalam menghadapi cuaca,” Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati, dalam keterangannya, Minggu (22/11).
Sementara itu, BMKG telah merilis potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan analisis cuaca, BMKG memprakirakan dalam periode waktu tersebut potensi cuaca ekstrem dan curah hujan berintensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Baca Juga: Mamah Dedeh Akhirnya Sembuh dari Covid-19
