Marzuki Alie Akui Ada Lobi SBY di KLB Partai Demokrat

2 Maret 2021, 15:56 WIB
Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie /Twitter.com/ @marzukliali_MA

ARAHKATA - Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku adanya lobi yang dilakukan oleh Soesilo Bambang Yudhoyono dalam Kongres Luar Biasa ke II. Lobi yang dilakukan SBY tersebut tak lain agar meminta Marzuki Alie tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP Demokrat. 

Pernyataan itu disampaikan Marzukie dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, 2 Maret 2021.

"Saat itu terjadi pada Kongres Luar Biasa (KLB) ke II PD di Bali pasca Anas tertangkap kasus hukum. Jadi Jhoni Allen Marbun melobi saya untuk tidak maju jadi kandidat ketum saat KLB di Bali 2013 lalu," kata Marzuki Alie.

Baca Juga: SBY Dituduh Kudeta Anas, Demokrat Harap Eks Kader Tidak Hilang Ingatan

Marzuki lalu menguntai fakta yang ia miliki terkait KLB Partai Demokrat kala itu. Dari desas-desus di sejumlah pucuk pimpinan DPP Partai Demokrat, ada keinginan SBY mengamankan posisi Ketum Partai Demokrat. Sekalipun saat itu posisi SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat juga Presiden RI ke-6.

"Jadi awalnya saya enggak tahu soal SBY mau jadi Ketum Demokrat. Terus ada utusannya Jhoni Allen Marbun ke saya melobi saya untuk supaya menyerahkan ke SBY. Terus terang saat itu saya bingung," ujar Marzuki Alie.

Marzuki pun tidak sungkan membagikan isi lobi Jhoni Allen Marbun kepadanya untuk menyerahkan tongkat estafet Ketum Demokrat pada SBY, pasca Anas tersandung kasus korupsi P3SON Hambalang oleh KPK.

Baca Juga: Demokrat Tidak Yakin KLB Dilakukan: Itu Mustahil

Lobi ini dimaksudkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) I terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketum DPP Demokrat, posisi dirinya sebagai runner up perolehan suara terbanyak.

Salah satu poin aturan internal Partai yang berhak menggantikan adalah orang nomor dua terbanyak saat voting KLB dilakukan. Otomatis bila tanpa lobi Jhoni Allen Marbun, yang menjadi Ketum DPP Dermokrat adalah dirinya.

"Saya ketemu Jhoni. Terus dia bilang 'Kemana aja kau nih dicari-cari?, kata Joni waktu itu. Memang kan saya pagi itu menghilang mempersiapkan diri pertemuan KLB ke II ini," kata Marzuki Alie.

Marzukie menambahkan usai bertemu dengan Jhoni. Ia lalu mengutarakan maksud keinginnnya mencari Marzuki Alie.

"Saya kemudian bilang. 'Saya kan mengkonsolidasikan orang-orang saya. Sudah siang ketemu Bang Jhoni. Saya bilang namanya kontestasi, saya bilang demokrasi. Terus dia bilang 'udahlah terima ajalah Pak SBY jadi ketua. Saya kira dia bergurau waktu itu. Saya bilang Akh bener? Enggak percaya," tutur Marzuki.

Baca Juga: Jhoni Allen Marbun Bongkar Aib SBY Soal Rangkap Jabatan dan Kongres Bali

Singkat kata, Jhoni Allen kemudian mengatur jadwal pertemuan Marzuku Alie dengan SBY. Sampai pertemuan itu terjadi. Di dalam ruang SBY ada Mantan Menteri Pariwisata Jero Wacik menjadi saksi pembicaraan SBY dengan Marzuki Alie.

Kehadiran Jero Wacik sendiri adalah permintaan khusus Marzuki Alie kepada Jhoni untuk menghadirkan saksi dalam pertemuan empat mata ia dan SBY.

" Akhirnya dipertemukan saya dengan SBY. Tapi waktu itu saya bilang saya enggak mau kalau dipertemukan antara saya dan SBY saja harus ada saksi. Saya tidak mau kalau tidak ada saksi. Nah waktu di Bali Pak Jero Wacik saksinya," ucap Marzuki Alie.

Baca Juga: Jhoni Allen Sebut Sudah Saatnya Demokrat Menjaga Marwah Partai

Sampai kesepakatan keduanya pun terjadi bahwa Marzuki Alie tidak keberatan dengan lobi yang dilakukan SBY. Apalagi sudah ada komunikasi yang disampaikan SBY sendiri.

" Ya sudah saya orangnya manut kok kalau ada komunikasi. Tapi kalau enggak ada komunikasi saya enggak mau percaya. Apalagi sama cucunguk-cucunguk enggak jelas. Kalau ada masalah tinggal telepon komunikasi. Jadi enggak ada itu ngotot-ngototan. Akhirnya sudah dibicarakann dan KLB mengangkat SBY jadi Ketum, " kata dia. 

Sebelumnya, pada Minggu malam, 28 Februari sampai Senin, 1 Maret 2021 marak tersebarnya video berdurasi 9 menit 27 detik milik Jhoni Alen Marbun yang mengungkap sejumlah aib milik SBY untuk merebut posisi Ketum Partai Demokrat pasca Anas Urbaningrum terjegal kasus korupsi P3SON pada 2013 lalu.

Baca Juga: Jhoni Allen Tuding Andil SBY Merekayasa Kemenangan AHY di Kongres

Salah satunya melobi Marzuki Alie dalam KLB II di Bali agar tidak maju dalam kontestasi Ketum Demokrat menggantikan Anas. Sebab diketahui ada saat KLB I Demokrat, Marzuki Alie berada di posisi runner up perolehan suara terbanyak sebagai Ketum Demokrat.

"Pada Kongres IV 2015 di Surabaya, SBY merekayasa jalannya kongres agar dia menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Demokrat. Inilah bentuk pengingkaran janjinya terhadap dirinya sendiri, dan para kader Partai Demokrat di seluruh Tanah Air," kata Jhoni dalam videonya belum lama ini.

Baca Juga: Darmizal Ancam Pemecatan Kader Demokrat Bakal Digugat ke PTUN

Jhoni juga menilai bahwa alasan ia mau melobi Marzuki Alie lantaran keinginan SBY jadi Ketum Demokrat hanya sampai tahun 2015 saja. Setelah itu SBY buka peluang posisi Ketum Demokrat diserahkan pada kader lainnya yang potensial. ***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler