ARAHKATA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo yang dinilainya membiarkan pengaktifan calling visa untuk Israel.
Padahal sebelum ini, Presiden Joko Widodo telah menyatakan secara terbuka seruan boikot terhadap Israel, sebagai bentuk dukungan atas perjuangan Palestina.
Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com, calling visa merupakan layanan visa yang dikhususkan untuk warga dari negara-negara yang kondisi atau keadaan negaranya dinilai memiliki tingkat kerawanan tertentu.
Baca Juga: Hari ini Ulang Tahun Persija yang ke 92, Tahun Depan Stadion JIS Jadi
Apalagi, pengaktifan calling visa tersebut ditengarai sebagai bagian dari soft diplomacy untuk normalisasi hubungan politik dengan Israel. Padahal, di antara Indonesia dan Israel tidak ada hubungan diplomatik.
“Pada 2016, Presiden Jokowi secara heroik menyerukan dan mengajak negara-negara muslim di KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) organisasi kerja sama Islam untuk memboikot Israel,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi MPR.
“Seharusnya seruan ini sungguh-sungguh diperjuangkan oleh Pemerintah RI, bukan malah mengaktifkan calling visa untuk Israel,” tegas Hidayat Nur Wahid menambahkan.
Hal itu disampaikan Politisi PKS ini melalui siaran pers di Jakarta, Kamis, 26 November 2020.