Network
ARAHKATA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Jhoni Allen Marbun membantah pernah mengajak mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo untuk menjadi Ketua Umum partai.
Kata Jhoni, sebagai jenderal bintang empat Gatot Nurmantyo diminta tidak asal bunyi (asbun) dan membuktikan pernyataannya itu.
"Katakan siapa salah satu di antara kami yang mengajak. Sebagai seorang Panglima jenderal empat, tolong jangan asbun!" tegas Jhoni dalam Konferensi Pers yang digelar di Kediaman Moeldoko, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Maret 2021.
Baca Juga: Mengapa Bermain Ponsel di SPBU Dilarang?
Kata Jhoni, pihaknya tidak akan pernah meminta Gatot untuk menjadi Ketum Partai Demokrat. Sebab, Gatot Nurmantyo tidak memiliki integritas. Itu terlihat dari manuver politik yang dilakukan Gatot pada 2019 lalu.
"Ingat siapa yang mengangkat dia (Gatot Nurmantyo) jadi panglima? Itu adalah Jokowi. Dia masih Panglima yang seharusnya menjaga kedaulatan negara. Tapi apa? Dia malah melakukan sudah melakukan kampanye-kampanye terselubung ke kampus-kampus. Artinya, integritasnya dia tidak memiliki integritas sebagai panglima," tegasnya.
Jhoni melanjutkan, Gatot Nurmantyo yang tidak memiliki integritas semakin terlihat jelas dari proses pergantian Panglima yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2017 silam.
Baca Juga: Poin-poin Penting yang Terdapat Saat Peristiwa Isra Miraj
Kala itu, posisi Gatot sebagai panglima digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto. Padahal, Gatot Nurmantyo baru akan memasuki masa pensiun per 1 April 2018.
"Yang saya tahu, setelah reformasi, panglima pensiun sampai masa usianya. Tapi ini baru satu-satunya (Panglima) yang pensiun sebelum mencapai usia pensiun. Itu karena apa? Karena integritasnya," tandasnya.
