ARAHKATA - Pasca aksi bom bunuh diri di Mapolsek Asrana Anyar, Bandung. Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid angkat bicara.
Aksi bom bunuh diri di area halaman Markas Polsek Astana Anyar, Kota Bandung menimbulkan banyak pertanyaan, mengapa aksi tersebut harus dilakukan dan apa latar belakangnya.
Jika dilihat dari beberapa fakta di lapangan, ternyata memang ada pemahaman yang sangat ekstrem dari pelaku teror bom tersebut. Yakni menafsirkan seruan perang terhadap Al Quran Surat At Taubah ayat 29.
Baca Juga: Masyarakat Diimbau Tidak Sebarkan Foto Kondisi Pelaku Bom Bunuh Diri
Spoiler ayat di dalam surat At Taubah itu tercantum di dalam kertas yang ditempel pelaku di depan sepeda motor Suzuki Shogun yang ia gunakan untuk menuju Mapolsek Astanaanyar.
Berikut adalah isi dari Surat At Taubah ayat 29 yang dimaknai pelaku sebagai ajakan untuk memerangi orang kafir.
قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ ࣖ
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk“