Padahal, sejak abad ke 7 kerajaan-kerajaan Nusantara merupakan bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi. "Bung Karno selalu ingin mencari jawaban, mengapa kita selalu menjadi bangsa terjajah. Mengapa bangsa Indonesia dengan rekam jejak luar biasa jika mengingat kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, bangsa kita kemudian menjadi terjajah dan memiliki mentalitas terjajah," kata Hasto.
"Apa yang menyebabkan Indonesia terjajah oleh negara kecil di Eropa seperti Belanda sampai bangsa ini dijajah ratusan tahun. Oleh karena itulah, Bung Karno selalu bertanya dan berpikir kenapa bangsa ini tidak memiliki sebuah imajinasi untuk merdeka,” kata Hasto menambahkan.
Baca Juga: Habib Syakur Harap Anies Buktikan PKS Ditekan dan Diancam Usung dia di Pemilu 2024
Karena pemikiran dan imajinasi tersebut, kata Hasto, muncul usaha dan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Hasto mengingatkan bahwa pemikiran dan imajinasi Bung Karno tersebut terutama karena Bung Karno rajin membaca berbagai macam buku.
"Untuk itu, saya berharap agar para kader perempuan banyak membaca buku teori maupun tentang sejarah kejayaan bangsa Indonesia dan peradaban dunia," imbuh Hasto.
Bung Karno, kata Hasto, adalah contoh pembelajar yang baik sebagai bekal utama dalam memimpin pergerakan di masyarakat. Karena itulah, menurut Hasto, melalui Sekolah Partai ini selalu digelorakan tradisi intelektual bagi para kader.
Baca Juga: Luna Maya Suka Karakter Mobil Gagah, Pilih Omoda 5
"Mengingat sebelum terjun memimpin di masyarakat, para kader harus mampu menjalankan kepemimpinan intelektual tersebut. Artinya, hal ini sebagai bekal tidak hanya menyelesaikan masalah-masalah rakyat namun juga membawa masa depan bangsa menuju Indonesia Raya," terang Hasto.***