“Tidak ada tekanan yang kemudian memaksa menutup patung Bunda Maria apalagi dengan terpal,” kata AKBP Muharomah.
Dia menambahkan, penutupan patung itu sendiri murni inisiatif dari pemilik rumah doa. Polisi bahkan sudah mengontak pemiliknya yang berdomisili di Jakarta, untuk memastikan kebenaran inisiatif tersebut. Bahkan, terpal didatangkan dari Jakarta.
Baca Juga: NU Apresiasi Gerak Cepat KSAD Dudung Tinjau Lokasi Kebakaran Dipo Pertamina Plumpang
“Memang itu inisiatif dari beliau sendiri (pemilik rumah doa),” ujar AKBP Muharomah.
Di lain sisi, pihak keluarga pemilik rumah doa tersebut saat ini sedang mengurus perizinan Sasana Adhi Rasa. Sasana Adhi Rasa terbangun sebagai rumah doa, dan sejumlah perizinannya tengah diurus. Kerabat dekat pemilik Sasana Adhi Rasa, Sutarno, saat ini sedang mengurus berbagai izin tersebut.
“Saya (mau) menuntaskan masalah izin-izin. Rumah doa itu kan harus ada izin, dari paroki, dari kevikepan, Kemenag (kementerian agama) juga harus ada. Tadi malam sudah dirembug,” kata Sutarno.***