Ungkapan ‘Haus Kekuasaan’ Prabowo Mengacu Pada Penguasa Saat Ini

- 25 Agustus 2024, 20:52 WIB
Petinggi Nasdem Ahmad Sahroni sepakat dengan Prabowo Subianto yang menyatakan haus kekuasaan mendatangkan petaka. Apakah ini sindiran buat Jokowi cs?
Petinggi Nasdem Ahmad Sahroni sepakat dengan Prabowo Subianto yang menyatakan haus kekuasaan mendatangkan petaka. Apakah ini sindiran buat Jokowi cs? / /

ARAHKATA - Pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto soal ‘haus kekuasaan’ di Kongres PAN merupakan analogi terhadap Presiden Joko Widodo. 

Begitu dikatakan analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno terkait ucapan bernada sindiran Prabowo.

"Entahlah. Biasanya yang disebut haus kekuasaan itu mengacu yang sedang berkuasa tapi tak mau melepaskan cengkraman kekuasaannya dengan berbagai kanal dan cara,” ucap Adi, Minggu, 25 Agustus 2024.

 Baca Juga: Ketua MPR Kembali Tegaskan Sikap RI Dukung Kemerdekaan Palestina

Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, dalam Kongres PAN mengingatkan bahwa ambisi kekuasaan yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi suatu bangsa.

Prabowo menekankan bahwa esensi dari politik adalah kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat.

“Politik adalah suatu kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti politik yang diajarkan di fakultas. Keinginan, kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat,” ujar Prabowo.

Baca Juga: Airin Rachmi Diany Tak Dapat Dukungan Golkar pada Pilgub Banten 2024 

Prabowo menjelaskan bahwa politik tidak hanya sekadar mengatur kekuasaan, tetapi juga upaya untuk mendapatkan mandat dari rakyat guna menjalankan pemerintahan demi kesejahteraan mereka.

“Kemudian dalam pelaksanaannya, politik mengatur kekuasaan. Dan karena ingin menjalankan politik untuk memperbaiki keinginan rakyat, perlu untuk berkuasa. Perlu untuk mendapat kekuasaan,” jelasnya.

“Tetapi kita memilih untuk mendapat kekuasaan, meraih kekuasaan dengan minta izin dari rakyat. Kita datang ke rakyat untuk memberi mandat kekuasaan kepada kita. Itu yang dijalankan oleh semua partai politik,” sambungnya.

Baca Juga: Pengamat: Pertumbuhan EV di Indonesia Semakin Menjanjikan 

Namun, Prabowo juga menyoroti bahaya dari nafsu kekuasaan yang tidak terkendali, terutama jika kekuasaan itu dikejar tanpa memikirkan kepentingan rakyat dan malah diatur oleh kekuatan lain yang tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub